Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Mengapa Belalai Gajah Bisa Panjang? Ini Penjelasan Ilmiahnya

 

Repelita Jakarta - Setiap hewan memiliki keunikan masing-masing, termasuk gajah yang terkenal dengan tubuhnya yang besar.

Selain ukuran tubuhnya, ciri lain yang mudah dikenali adalah belalainya yang panjang.

Di samping belalai, gajah juga punya gading di bagian samping hidungnya.

Namun, mengapa belalai gajah bisa tumbuh begitu panjang?

Dilansir BBC, jawaban atas pertanyaan ini terkait erat dengan kebutuhan makan gajah yang besar.

Penelitian yang dimuat di jurnal Acta Zoologica menyebutkan, tim ilmuwan memodelkan hubungan antara bentuk lidah dan belalai 18 spesies herbivora dengan jumlah asupan makan saat merumput.

Hasilnya, belalai berperan penting bagi gajah untuk mendapatkan cukup makanan sesuai dengan ukuran mulutnya.

Hal serupa juga terjadi pada jerapah.

Lidah jerapah membantu menjangkau daun-daun muda yang lunak dan kaya nutrisi.

Para peneliti menggunakan metode skala alometrik, sebuah prinsip biologi yang menjelaskan hubungan antara ukuran tubuh hewan dengan jumlah makanannya.

"Kami menemukan bahwa hewan-hewan ini makan lebih banyak daripada yang diperkirakan hanya berdasarkan ukuran mulut dan tengkoraknya," ujar Fred de Boer dari Universitas Wageningen, Belanda.

Ia menjelaskan, bagian tubuh lunak seperti lidah dan belalai menjadi penentu kelangsungan hidup hewan-hewan besar tersebut.

Kemampuan menggigit dalam jumlah besar pun bergantung pada panjang lidah atau belalai.

Berbeda dengan gajah, herbivora berukuran lebih kecil seperti antelop tidak membutuhkan lidah panjang untuk mencukupi kebutuhan makan hariannya.

Penelitian ini juga menyebutkan bahwa evolusi belalai gajah adalah hasil penyesuaian terhadap jenis tanaman yang tersedia di habitatnya.

Fred de Boer menambahkan, hal inilah yang membuat beberapa hewan besar lain tidak mampu bertahan ketika terjadi perubahan iklim mendadak.

Ketika kualitas makanan menurun atau jumlahnya makin sedikit, hewan yang tidak punya organ makan memadai sulit untuk bertahan hidup.

Namun, karena jaringan lunak seperti lidah dan belalai tidak meninggalkan jejak di fosil, para ilmuwan menduga masih ada faktor lain yang memengaruhi evolusi organ-organ ini.

Ukuran gigi, cara hewan mengunyah, hingga sistem pencernaan juga ikut membentuk cara makan dan perkembangan belalai maupun lidah.

"Tengkorak, wajah, dan mulut adalah rangkaian anatomi yang saling terhubung.

Perubahan di satu bagian hampir pasti memengaruhi bagian lainnya," jelas Fred de Boer.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved