
Repelita Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengemukakan wacana penggunaan jalur laut untuk keberangkatan haji dan umrah dari Indonesia menuju Arab Saudi.
Pernyataan ini memantik beragam respons dari masyarakat yang selama ini mengenal perjalanan ibadah ke Tanah Suci hanya melalui jalur udara.
Menurut Nasaruddin, wacana ini masih dalam tahap penjajakan dan belum menjadi keputusan resmi.
"Itu masih dalam wacana, dalam wacana," ucap Nasaruddin saat menjawab pertanyaan wartawan usai sebuah konferensi di Jakarta.
Ia mengungkap bahwa pemerintah telah membuka komunikasi awal dengan pihak Kerajaan Arab Saudi untuk membahas kemungkinan ini.
Gagasan tersebut juga disampaikan saat peluncuran laporan SGIE 2024/2025 dan peringatan satu dekade Indonesia Halal Lifestyle Center di Bappenas.
Nasaruddin menyebut perjalanan haji dan umrah melalui kapal laut memiliki potensi untuk dijadikan alternatif, terutama jika didukung dengan kesiapan infrastruktur pelabuhan dan transportasi laut.
“Kalau memang itu persyaratannya terpenuhi, peluangnya sudah dibangun sekarang. Itu terbuka,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa konsep ini memungkinkan jamaah dari Indonesia dan negara Asia lainnya untuk menempuh jalur laut menuju pelabuhan Jeddah tanpa bergantung penuh pada moda udara.
“Bukan hanya negara-negara kawasan yang dekat seperti Mesir, bahkan dari Indonesia dan Asia lainnya bisa mengakses (haji jalur laut),” jelasnya.
Nasaruddin menilai inisiatif ini sejalan dengan arah baru kebijakan Arab Saudi yang kini lebih terbuka terhadap inovasi dan investasi strategis.
“Saudi Arabia ini sekarang pendekatannya sangat bisnis, dengan konsultan dari Amerika. Ini betul-betul memanfaatkan potensi geografis Saudi Arabia,” ungkapnya.
Ia juga membeberkan rencana besar modernisasi fasilitas ibadah di Tanah Suci, termasuk pembangunan delapan lantai di Mina dan pelebaran area Kabah.
Menurutnya, seluruh langkah ini bertujuan meningkatkan kenyamanan dan kapasitas pelayanan jamaah.
Dengan pendekatan ini, Nasaruddin berharap akses terhadap ibadah haji dan umrah bisa semakin luas dan inklusif bagi semua kalangan masyarakat.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

