Jokowi Belum Tenang Usai Lengser, Kasus Riza Chalid Dinilai Jadi Ancaman Baru

 

Repelita Jakarta - Kasus dugaan korupsi yang menyeret nama saudagar minyak M Riza Chalid menjadi babak baru dalam polemik penyalahgunaan wewenang oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo usai lengser dari jabatannya pada Oktober 2024.

Pengamat dari Citra Institute, Efriza, menilai perkara korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang periode 2018 hingga 2023 dapat membuka tabir dugaan pelanggaran kekuasaan oleh Jokowi selama menjabat.

“Pengungkapan tindakan Jokowi yang dianggap penyalahgunaan kekuasaan selama memerintah, belum sekalipun dapat menunjukkan Jokowi berada di ujung tanduk,” kata Efriza, Selasa (15/7/2025).

“Tetapi dianggap membuat Jokowi pasca tidak lagi menjabat sebagai presiden menghadapi kondisi tidur tidak nyenyak mungkin ini yang tepat,” lanjutnya.

Ia menyebut salah satu bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang bisa disorot berasal dari kasus Riza Chalid yang kini buron setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara tersebut.

“Tulisan Said Didu yang dinyatakan fakta dan ada bukti-buktinya, sebenarnya bisa menjadi dasar jika ingin membuka kembali (penyalahgunaan wewenang Jokowi),” jelas Efriza.

Namun menurutnya, tulisan Said Didu belum cukup kuat untuk diproses lebih lanjut secara hukum karena tidak disertai bukti yang memadai.

Selain itu, Efriza juga menyoroti adanya beberapa isu lain yang menyeret nama Jokowi, termasuk dugaan terkait ijazah palsu.

“Ini baru sekadar awal babak baru saja dari serangan terhadap Jokowi. Semestinya Said Didu membawa bukti-buktinya ke lembaga hukum seperti KPK, Kejaksaan, atau Kepolisian,” tuturnya.

“Sehingga pernyataan maupun tulisannya tersebut tidak bernilai opini atau tuduhan, maupun sinisme semata, tetapi melainkan sudah dalam posisi hukum.” (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga