
Repelita Jakarta - Pernyataan Budiman Sudjatmiko soal perubahan skema bantuan sosial menuai reaksi keras dari pegiat media sosial Herwin Sudikta.
Herwin yang dikenal lewat akun @TOM5helby menilai Budiman yang dulu vokal dan kritis kini berubah.
Budiman sebelumnya menyatakan bahwa bansos ke depan hanya akan diberikan kepada lansia, penyandang disabilitas, dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Herwin mengungkapkan kekecewaannya terhadap sosok Budiman yang pernah berani melawan kekuasaan.
Dulu dia adalah duri bagi Prabowo dan tiraninya. Berani, lantang, dan tak bisa dikendalikan, kata Herwin.
Namun sekarang, menurutnya, Budiman berubah menjadi bagian dari sistem yang dulu dikritiknya.
Sekarang? Dia hanyalah bonsai putri malu. Indah di pot kekuasaan, menguncup saat disentuh, sindirnya.
Meski tidak sepenuhnya menolak usulan perubahan bansos, Herwin menilai ada ironi dalam kondisi saat ini.
Usulnya mungkin masuk akal. Tapi sayangnya, yang paling layak terima bantuan sekarang justru mereka yang dulu tersesat dalam labirin kekuasaan dan kehilangan arah pulang, tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, mengungkapkan rencana pemerintah merombak sistem penyaluran bansos.
Ia menegaskan bahwa bansos ke depan hanya akan diberikan kepada kelompok masyarakat paling rentan secara sosial.
Bansos hanya untuk lansia, difabel, ODGJ, katanya saat berbicara di Jakarta Timur.
Budiman membantah kabar penghapusan bansos, melainkan terjadi pergeseran skema alokasi.
BP Taskin tidak menghapus bansos, tapi alokasinya nanti bukan lagi bentuk bansos, tegasnya.
Dalam skema baru, masyarakat miskin yang sehat dan mampu bekerja tidak lagi otomatis penerima bansos.
Mereka akan diarahkan ke program ekonomi produktif.
Kalau orang miskin masih kuat, wajib hukumnya mereka diintegrasikan ke dalam sembilan amal usaha ekonomi modern, jelasnya.
Dana yang sebelumnya untuk bansos akan dialihkan ke program pemberdayaan ekonomi masyarakat lewat sembilan sektor industrialisasi.
Langkah ini diyakini membuka lapangan kerja luas dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat miskin.
Sembilan sektor itu adalah industri pangan, pengolahan, kesehatan, pendidikan, hunian, industri kreatif, digital, transportasi, dan energi terbarukan.
Budiman menyamakan bansos dengan pelampung penyelamat agar masyarakat tidak tenggelam dalam kemiskinan.
Namun solusi jangka panjang bukan pada pelampung, melainkan perahu yang membawa mereka menuju kesejahteraan.
Agar pengentasan kemiskinan tidak sekadar memberikan pelampung, karena banyak juga yang sudah dikasih pelampung, sudah saatnya ngentas ke perahu, akhirnya terlalu nyaman jadi penerima bansos.
BP Taskin menyediakan sembilan jenis perahu itu, ujarnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

