Eks Stafsus Menaker Hanif Dhakiri Bungkam Usai Diperiksa KPK Terkait Pemerasan Izin TKA

 

Repelita Jakarta - Mantan staf khusus Menteri Ketenagakerjaan periode 2014-2019 Hanif Dhakiri yang juga merupakan kader PKB, Maria Magdalena, memilih diam usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dugaan pemerasan izin Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing di Kementerian Ketenagakerjaan.

Maria terlihat meninggalkan lantai dua ruang pemeriksaan KPK sekitar pukul 14.00 WIB pada Selasa 15 Juli 2025.

Dia berjalan cepat keluar Gedung Merah Putih sambil menenteng buku berjudul The Diary of a CEO karya Steven Bartlett.

Maria tidak mengeluarkan sepatah kata pun menjawab pertanyaan wartawan seputar pemeriksaan.

Ia hanya menatap lurus ke depan dan menutup sebagian wajah dengan buku yang dibawanya.

Sementara itu, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo belum memberikan keterangan terkait materi pemeriksaan Maria sebagai saksi.

Sebelumnya, KPK juga memanggil dua mantan stafsus Menaker Hanif Dhakiri lainnya, yaitu Nur Nadlifah dan Mafirion.

Ketiganya diperiksa di Gedung Merah Putih KPK.

Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka.

Mereka diduga terlibat pemerasan pengurusan izin RPTKA di Kemenaker selama periode 2019-2024.

Para tersangka disebut menerima uang haram sebesar Rp 53,7 miliar dari para pemohon izin.

KPK merinci, Suhartono disebut menerima Rp 460 juta, Haryanto Rp 18 miliar, Wisnu Pramono Rp 580 juta, Devi Angraeni Rp 2,3 miliar.

Sementara Gatot Widiartono diduga menerima Rp 6,3 miliar, Putri Citra Wahyoe Rp 13,9 miliar, Alfa Eshad Rp 1,8 miliar, dan Jamal Shodiqin Rp 1,1 miliar.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga