Repelita Jakarta - Penempatan beberapa mantan anggota Tim Mawar di jabatan strategis pemerintahan kembali memicu perhatian publik setelah muncul pernyataan dari akun media sosial Murtadha One yang menyebut Presiden Prabowo Subianto tengah membangun barisan kekuatan baru dengan melibatkan figur-figur lama yang pernah terlibat dalam operasi penghilangan paksa aktivis pro-demokrasi pada 1998.
Dalam unggahannya, Murtadha pada 27 Juli 2025 menyebut nama-nama seperti Untung Budiharto yang kini menjabat Komisaris Utama PT Transportasi Jakarta, Dadang Hendrayudha yang menduduki posisi Deputi di BGN, Yulius Selvanus sebagai Gubernur Sulawesi Utara, Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala BSSN, serta Djaka Budi Utama yang juga disebut bakal mendapat jabatan strategis di periode Prabowo.
Murtadha mengingatkan publik bahwa Tim Mawar merupakan unit khusus dari Kopassus yang kala itu diduga kuat bertanggung jawab atas penculikan dan penghilangan sejumlah aktivis menjelang keruntuhan Orde Baru.
Dalam keterangannya, Murtadha menuliskan bahwa terdapat 14 aktivis yang ditangkap oleh Tim Mawar, dengan sembilan di antaranya berhasil dikembalikan ke keluarga mereka, sementara sisanya masih dinyatakan hilang hingga kini.
Sejak dipercaya menjabat Menteri Pertahanan, Prabowo memang diketahui memberi ruang bagi beberapa eks anggota Tim Mawar untuk menempati posisi strategis di lingkungan Kementerian Pertahanan, termasuk di antaranya Brigjen Dadang Hendrayudha, Brigjen (Purn) Yulius S. Yulius, Mayjen Fauzambi Syahrul Multhazar, dan Mayjen (Purn) Chairawan Kadirrussalam Nusyirwan.
Selain itu, Brigjen TNI Nugroho Sulistyo Budi juga tercatat pernah menduduki jabatan Staf Ahli Bidang Politik di Kemenhan, sedangkan Mayjen TNI Untung Budiharto sempat menjabat Pangdam Jaya sebelum kini dipercaya memimpin perusahaan transportasi milik daerah DKI Jakarta.
Isu soal “Geng Solo” pun kembali diangkat dalam diskursus publik untuk menggambarkan lingkaran dekat Presiden Jokowi yang dikenal banyak melibatkan tokoh-tokoh militer dan kepolisian yang memiliki latar belakang penugasan di Surakarta.
Nama Hadi Tjahjanto menjadi salah satu contoh paling menonjol. Ia mendampingi Jokowi saat masih menjabat Wali Kota Surakarta sebagai Komandan Lanud Adi Soemarmo dan kariernya melonjak tajam hingga menduduki kursi Panglima TNI pada 2017.
Di antara figur lain yang sering dikaitkan dengan istilah tersebut adalah Letjen TNI Widi Prasetijono yang sempat menjadi ajudan Jokowi dan menduduki sejumlah posisi strategis di TNI AD, Jenderal Agus Subiyanto yang kini menjabat Panglima TNI, serta Marsekal Madya Mohamad Tonny Harjono yang baru diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Udara.
Di kepolisian, Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri juga memiliki rekam jejak di Solo dengan latar belakang penugasan sebagai Kapolres Surakarta dan ajudan presiden, sebelum menduduki berbagai jabatan penting di Mabes Polri.
Nama lain seperti Irjen Ahmad Luthfi yang menjabat Kapolda Jawa Tengah juga sempat menduduki kursi Wakapolres dan Kapolres Surakarta di awal kariernya.
Sementara itu, Nana Sudjana yang kini dipercaya sebagai Penjabat Gubernur Jawa Tengah juga memiliki riwayat sebagai Kapolrestabes Surakarta dan belasan posisi strategis lainnya di kepolisian sebelum bergeser ke lingkungan legislatif sebagai Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok