Visanya Tak Sesuai, 1.234 WNI Gagal Terbang ke Arab Saudi

Repelita Jakarta - Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM menunda keberangkatan sebanyak 1.243 warga negara Indonesia yang diduga hendak menunaikan ibadah haji dengan jalur nonprosedural.

Penundaan dilakukan dari 23 April hingga 1 Juni 2025 karena para calon jemaah tidak memiliki visa haji atau dokumen resmi yang disyaratkan untuk ibadah tersebut.

Mayoritas penundaan terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dengan jumlah 719 orang.

Diikuti oleh Bandara Juanda Surabaya sebanyak 187 orang dan Bandara Ngurah Rai Denpasar dengan 52 orang.

Bandara lain yang tercatat ada penundaan adalah Sultan Hasanuddin Makassar, Internasional Yogyakarta, Kualanamu Medan, Minangkabau Sumatera Barat, serta Sultan Haji Sulaiman.

Selain bandara, pelabuhan internasional di Batam juga mencatat penundaan dengan total 163 orang yang ditahan keberangkatannya.

Para WNI tersebut sebenarnya sudah mengantongi visa Arab Saudi, namun visa tersebut bukan untuk keperluan ibadah haji.

Petugas imigrasi di Yogyakarta mengungkap enam orang yang hendak menunaikan haji melalui jalur transit di Malaysia tanpa dokumen resmi.

Kasus serupa terjadi di Surabaya, di mana 171 calon jemaah menggunakan visa kunjungan dan dibawa oleh biro perjalanan wisata.

Beberapa di antaranya bahkan mengaku membayar ratusan juta rupiah untuk berangkat melalui jalur nonprosedural tersebut.

Di Makassar, 46 orang ditunda keberangkatannya karena memberikan keterangan tidak konsisten saat pemeriksaan.

Salah satu dari mereka mengaku akan ke Medan, namun ternyata berencana menunaikan ibadah haji dengan cara tidak resmi.

Direktur Tempat Pemeriksaan Imigrasi Suhendra menegaskan penundaan ini dilakukan agar para WNI terhindar dari masalah hukum dan keamanan selama menjalankan ibadah.

Ia mengimbau masyarakat agar selalu menggunakan jalur resmi demi kenyamanan dan perlindungan hukum. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga