Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Tiga Suporter Tewas Jatuh dari Tribun, Euforia Gelar MC Alger Berubah Jadi Duka

 Tragedi di Stadion Aljazair: 3 Suporter Tewas, Korban Jatuh dari Tribun Atas

Repelita Aljir - Perayaan gelar juara klub MC Alger di Stadion 5 Juillet berubah menjadi tragedi yang menewaskan tiga orang suporter dan melukai lebih dari 70 lainnya.

Insiden itu terjadi pada Sabtu malam waktu setempat, usai MC Alger memastikan gelar juara liga utama Aljazair musim ini setelah bermain imbang tanpa gol melawan NC Magra.

Ribuan suporter tumpah ruah ke stadion dengan euforia tinggi.

Stadion yang berkapasitas 64.000 penonton dipenuhi nyanyian kemenangan, flare hijau, dan sorak sorai penuh semangat.

Namun suasana berubah mencekam saat puluhan suporter jatuh dari tribun atas.

Menurut laporan media setempat, pagar pembatas di bagian atas stadion runtuh.

Para suporter yang berdiri terlalu dekat ke sisi tebing tak sempat menyelamatkan diri dan terjun ke area tribun bawah.

Kementerian Kesehatan Aljazair menyatakan bahwa tiga korban meninggal dunia dan puluhan lainnya dilarikan ke rumah sakit.

Rumah Sakit Universitas Beni Messous merawat 38 korban, termasuk yang meninggal.

Sementara Rumah Sakit Ben Aknoun menerima 27 korban, dan Rumah Sakit Bab El Oued menangani 16 orang lainnya.

Klub MC Alger mengonfirmasi kabar duka ini dalam pernyataan resmi mereka.

“Dengan kesedihan mendalam, kami menerima kabar wafatnya Younes Amguzzi, salah satu pendukung kami, yang terjatuh dari tribun atas saat merayakan keberhasilan tim.”

Sebagai bentuk solidaritas, sejumlah pemain dan staf klub dilaporkan langsung mendatangi rumah sakit untuk mendonorkan darah bagi para korban.

Pihak liga dan otoritas sepak bola Aljazair pun memutuskan menunda prosesi penyerahan trofi demi menghormati korban jiwa.

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune turut menyampaikan duka mendalam atas tragedi ini.

Ia menyebut peristiwa tersebut sebagai luka yang menyakitkan bagi bangsa dan menyampaikan simpati kepada seluruh keluarga korban serta harapan kesembuhan bagi mereka yang terluka.

Tragedi ini mengingatkan publik akan insiden serupa di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022.

Kerusuhan usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya berujung pada kematian 135 orang.

Sebagian besar korban meninggal akibat sesak napas dan terinjak saat mencoba menyelamatkan diri dari tembakan gas air mata.

Tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu bencana stadion paling mematikan di dunia.

Insiden ini mendorong reformasi menyeluruh terhadap regulasi keamanan pertandingan sepak bola di Indonesia.

FIFA mengkritik keras penggunaan gas air mata, dan pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta.

Beberapa pejabat kepolisian dan penyelenggara pertandingan dicopot dari jabatannya.

Presiden Joko Widodo juga mengumumkan rencana renovasi total Stadion Kanjuruhan.

Tragedi demi tragedi di stadion harus menjadi pelajaran bersama bahwa keselamatan suporter tak bisa ditawar. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved