Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Tahu Ada Praktik Beking Situs Judol, Budi Arie Disebut Lockdown Lantai 8 Kominfo 3 Hari

Terdakwa Syamsul Arifin bersama kuasa hukumnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).

Repelita Jakarta - Budi Arie Setiadi, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika yang kini memimpin Kementerian Komunikasi dan Digital, sempat memerintahkan penutupan lantai delapan gedung kementerian tersebut.

Langkah itu diambil ketika lantai delapan berfungsi sebagai pusat keamanan digital, yang menampung ruang operasi Cyber Drone 9.

Ruang itu terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu area Security Operation dan ruang server AIS yang bertugas memantau serta menyaring konten seperti situs perjudian online.

Hal ini diungkapkan oleh Syamsul Arifin, eks Ketua Tim Pengendalian Konten Internet Ilegal, yang hadir sebagai saksi mahkota dalam sidang kasus dugaan pelindungan situs judi online.

Sidang tersebut menyeret sejumlah nama, di antaranya Alwin Jabarti Kiemas, Zulkarnaen Apriliantony alias Tony, Muhrijan alias Agus, dan Adhi Kismanto.

Syamsul menyampaikan bahwa Adhi Kismanto adalah tenaga ahli kementerian yang disebut sebagai orang dekat sang menteri.

Adhi masuk ke dalam Tim Infrastruktur atau tim pemblokiran yang dipimpin oleh terdakwa Riko Rasota Rahmada.

Adhi bergabung setelah Budi Arie mengetahui adanya praktik perlindungan terhadap situs perjudian.

Praktik itu sebelumnya sempat berhenti karena posisi Ketua Tim Pengendalian Konten Internet Ilegal yang dipegang Denden Imadudin Soleh telah berganti.

Jabatan itu kemudian diisi oleh Syamsul sejak Januari 2024.

Sementara Denden beralih menjabat sebagai Ketua Tim Penyidikan sekaligus Ahli Undang-Undang ITE.

Dalam masa tugasnya, Adhi menemukan sebuah situs judol yang masih aktif, padahal seharusnya sudah diblokir.

Syamsul lantas mendapat teguran langsung dari Budi Arie terkait temuan tersebut.

Ia pun memeriksa data, dan mendapati bahwa situs itu tiba-tiba sudah terblokir, tanpa ia ketahui siapa pelakunya.

Menurut Syamsul, teknik penjagaan situs sangat manipulatif.

Cukup mengganti titik dengan koma pada nama domain, situs bisa lolos dari sistem pemblokiran.

“Teguran itu pertama kali saya terima setelah Adhi, sebagai bagian dari tim menteri, melaporkan bahwa ada satu situs masih aktif,” kata Syamsul di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Pada April 2024, Syamsul mengikuti pelatihan anti-teror di Singapura ketika menerima telepon dari atasannya.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika memberi kabar bahwa menteri murka karena sebuah situs masih bisa diakses.

Saat itu juga, sekitar 140 anggota tim Syamsul diminta mengosongkan lantai delapan pada pukul 24.00.

Semua akses ke lantai itu ditutup total selama tiga hari atas perintah menteri.

Sekembalinya dari Singapura, Syamsul menghadap atasannya dan menyampaikan niat menelusuri situs yang menyebabkan kemarahan Budi Arie.

Malam Minggu berikutnya, ia mendapat arahan dari Teguh Arifiyadi, bahwa Senin pagi akan ada pengarahan langsung dari menteri.

Dalam kasus ini, setidaknya terdapat empat klaster pelaku yang didakwa dalam sidang di PN Jakarta Selatan.

Klaster pertama adalah para koordinator: Adhi Kismanto, Zulkarnaen alias Tony, Muhrijan alias Agus, dan Alwin Jabarti Kiemas.

Klaster kedua meliputi para eks pegawai kementerian, seperti Denden Imadudin, Fakhri Dzulfiqar, Riko Rasota, Syamsul Arifin, dan lainnya.

Klaster ketiga terdiri dari agen situs perjudian.

Beberapa nama yang muncul antara lain Muchlis, Deny Maryono, Harry Efendy, Helmi Fernando, Bernard alias Otoy, serta Ferry alias William.

Klaster keempat adalah para pelaku TPPU atau penadah dana dari situs judi.

Dua nama yang sudah diketahui adalah Darmawati dan Adriana Angela Brigita.

Para terdakwa dijerat pasal dalam Undang-Undang ITE serta pasal perjudian dan turut serta dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved