
Repelita Cirebon - Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, menyampaikan keprihatinan atas maraknya sindiran publik terhadap Universitas Gadjah Mada yang kini dijuluki sebagai University Elephant Mada.
Ia menyebut perubahan persepsi itu berkaitan erat dengan polemik ijazah Presiden ke-7 RI, Jokowi.
Menurut Heru, UGM dulunya dikenal sebagai lembaga pendidikan yang melahirkan tokoh-tokoh besar dengan idealisme tinggi.
Kini, ia merasa citra tersebut memudar dan menjadi sorotan karena alumni UGM dinilai tak lagi mencerminkan warisan idealisme yang sama.
“Dulu Gadjah adalah simbol tokoh Nusantara, sekarang dipersepsikan hanya sebagai binatang,” ujar Heru.
Ia juga mengkritik anggapan bahwa UGM telah kehilangan sterilitasnya sebagai lembaga akademik, dan kini dianggap sebagai “rumah produksi” yang dipengaruhi banyak kepentingan.
Heru menyerukan agar UGM segera membuka dokumen-dokumen administrasi perkuliahan dan wisuda Jokowi secara terbuka kepada publik.
Menurutnya, hanya transparansi yang bisa memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap almamater tersebut.
“Saat ini masyarakat sedang liar dalam menilai UGM karena ruang akademik belum menjawab dengan tegas,” pungkas Heru. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

