Repelita Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, melontarkan sindiran tajam kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Sindiran itu muncul setelah sejumlah menteri diketahui berkunjung ke kediaman Jokowi di Solo.
Melalui akun X pribadinya, Said menyebut kehadiran para pejabat itu kemungkinan terkait agenda tersembunyi.
Mungkin mau pemilihan rektor UPP (Universitas Pojok Pramuka) hahaha, tulisnya pada 23 Juni 2025.
Sebelumnya, dua tokoh penting yakni Menko PMK Pratikno dan Penasihat Presiden bidang Haji Muhadjir Effendy menemui Jokowi di Sumber, Solo.
Muhadjir menyebut bahwa kunjungannya hanya bersifat silaturahmi dalam rangka ulang tahun Jokowi yang ke-64.
Kan silaturahmi beliau, kan ambal warso. Ya namanya saya kan pernah menjadi pembantu beliau dua periode, jadi ya silaturahmi, ujarnya.
Ucapan selamat ulang tahun kepada Jokowi juga datang dari berbagai tokoh dan instansi.
Salah satu yang menarik perhatian adalah kiriman anggrek ungu dari Presiden Prabowo Subianto.
Selain itu, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya juga turut memberikan ucapan.
Kehadiran para pejabat negara ke rumah Jokowi ditafsirkan publik sebagai manuver politik, terutama di tengah isu dugaan ijazah palsu yang terus bergulir.
Said Didu dalam unggahan lainnya bahkan menyebut bahwa kebohongan yang ditutupi di balik simbol kekuasaan mulai terbuka.
Sindiran soal Universitas Pojok Pramuka juga dinilai berkaitan dengan mencuatnya isu pencetakan ijazah yang menyeret nama-nama penting.
Said menegaskan bahwa rakyat sudah mulai melihat gelagat tidak beres dari para penguasa yang selama ini berpura-pura bersih.
Pernyataannya pun dinilai sebagai bentuk peringatan keras terhadap elite yang masih berupaya menutupi kebenaran.
Sindiran itu juga mempertegas kritik terhadap praktik kekuasaan yang sarat pencitraan namun kosong akan integritas. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok