Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Said Didu Ungkap Profesor Mantan Wamen Diduga Otak Ijazah Jokowi, Singgung Geng Solo Terpojok

HABIS Said Didu Diserang Alumni UGM Usai Bahas Ijazah Jokowi di Sosmed:  Punya Ongkos ke Jogja Kan? - Tribunjambi.com

Repelita Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, kembali melontarkan pernyataan terkait isu dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

Melalui akun media sosial X miliknya, Said mengungkap informasi yang ia peroleh dari Roy Suryo.

Ia menyebut ada sosok profesor yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri dan kini masih menjabat sebagai Rektor yang patut dicurigai keterlibatannya.

Saya dapat info dari Pak @KRMTRoySuryo bahwa ada Professor mantan Wamen yang saat ini masih Rektor, tulisnya pada 23 Juni 2025.

Ia menyebut tokoh itu sebagai otak di balik pembuatan ijazah atas nama Mulyono yang disebut berasal dari Universitas Pojok Pramuka.

Yang patut diduga sebagai salah satu otak pembuatan ijazah Mulyono dari Universitas Pojok Pramuka, ungkapnya.

Said Didu juga mengaitkan informasi tersebut dengan kehadiran Menko PMK Pratikno ke kediaman Jokowi di Solo.

Ia menilai kehadiran para pejabat itu bisa jadi merupakan sinyal bahwa kelompok dekat Jokowi kini sedang dalam tekanan.

Apakah ada kaitan dengan kedatangan Menko ke Solo kemarin karena makin terpojok?, ujarnya.

Sebelumnya, Pratikno dan Muhadjir Effendy memang diketahui menemui Jokowi di kediamannya di kawasan Sumber, Banjarsari, Solo.

Muhadjir menyebut bahwa kunjungan itu dilakukan dalam rangka silaturahmi dan menyampaikan ucapan ulang tahun kepada Jokowi.

Kan silaturahmi beliau, kan ambal warso. Ya namanya saya kan pernah menjadi pembantu beliau dua periode, jadi ya silaturahmi, ucapnya.

Namun, di tengah mencuatnya kasus dugaan pemalsuan ijazah, kehadiran sejumlah pejabat ke rumah Jokowi menimbulkan tafsir politik.

Said Didu menilai bahwa manuver para tokoh itu layak dicurigai sebagai bentuk konsolidasi internal untuk menghadapi tekanan publik.

Ia menegaskan bahwa rakyat berhak mengetahui kebenaran penuh atas latar belakang akademik tokoh publik.

Pernyataan tersebut menambah tekanan moral terhadap pihak-pihak yang diduga mengetahui atau terlibat dalam proses penerbitan dokumen yang kini dipersoalkan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved