Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Roy Suryo Bongkar Kejanggalan Ijazah Jokowi dan Sebut UGM Tak Transparan

Respon Santai Roy Suryo Usai Dilaporkan Jokowi Langsung ke Polda Metro  Jaya: Bagus, Nanti Kita Uji - Tribunjambi.com

Repelita Jakarta - Pakar telematika Roy Suryo kembali mengeluarkan pernyataan yang memantik perhatian publik terkait polemik ijazah Presiden Joko Widodo.

Dalam pernyataan terbarunya, Roy menyindir bahwa salinan ijazah yang ditunjukkan pihak kepolisian mengandung kejanggalan yang mencolok.

Ia menanggapi klaim Bareskrim Polri yang menyebut bahwa dokumen fotokopi tersebut identik dengan aslinya.

“Di tengah fotokopi ijazah ada tetesan kopi. Mungkin maksudnya bukan fotokopi, tapi fotonya kopi,” sindir Roy dengan nada satir.

Menurut Roy, penggunaan istilah "identik" tidak bisa sembarangan karena dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identik berarti sama benar dan tidak ada sedikit pun perbedaan.

Ia mempertanyakan kenapa tidak ditampilkan saja ijazah aslinya dengan kualitas pemindaian tinggi agar publik bisa menilai secara objektif.

“Kalau kita ditilang polisi lalu tunjukkan SIM fotokopi, kan tetap ditolak. Masa ijazah untuk jabatan presiden cukup pakai fotokopi hanya karena disebut ‘identik’?” ujarnya.

Roy menyayangkan langkah Bareskrim yang menurutnya malah menurunkan kepercayaan publik karena tidak menunjukkan dokumen asli.

Ia menyarankan agar ijazah asli discan dengan resolusi tinggi seperti 1200 dpi lalu disebarluaskan agar masyarakat bisa menilai langsung.

Tak hanya itu, Roy juga menyentil Universitas Gadjah Mada yang menurutnya tidak transparan saat dirinya mengunjungi kampus tersebut bersama tim.

Dalam kunjungan itu, ia mengaku diberikan salinan skripsi milik Jokowi, tetapi tanpa disertai halaman pengesahan.

“Saya tanya ke Wakil Rektor mana lembar pengujinya? Ternyata enggak ada. Kaget semua di ruangan,” ucapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa timnya telah melakukan analisis digital terhadap nomor seri ijazah dan menemukan ketidaksesuaian.

Menurut Roy, dua ijazah lain dari Fakultas Kehutanan dengan nomor 1115 dan 1117 terbukti identik, tapi nomor 1120 milik Jokowi memiliki jarak mikroskopis yang tidak sesuai pada bagian huruf dan lambang.

Selain itu, ia mengkritik kesalahan penulisan nama dosen pembimbing dalam skripsi Jokowi yang tertera sebagai "Ahmad Soitro".

“Harusnya Ahmad Sumitro. Dan beliau baru jadi profesor tahun 1986, bukan 1985 seperti yang ditulis. Ini fatal,” tegas Roy.

Roy mengaku kecewa terhadap UGM sebagai almamaternya.

Ia menyebut bahwa kampus itu kini sedang digugat oleh mahasiswanya sendiri karena dinilai gagal menjaga integritas akademik.

“Saya sedih sebagai lulusan S1 dan S2 UGM melihat kampus besar ini tak mampu menjawab keraguan publik,” tutup Roy Suryo. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved