Breaking Posts

Error 505: The Server is unavialble to connect ! {Refresh Try Again}

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Profil Novel Baswedan, Eks Penyidik KPK yang Jadi Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara

Top Post Ad

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2017-2021, Novel Baswedan dalam diskusi mengenai pemberantasan korupsi, Rabu (6/11/2024).

Repelita Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Novel Baswedan sebagai Wakil Kepala Satuan Tugas Khusus Optimalisasi Penerimaan Negara.

Sosok Novel Baswedan sudah dikenal luas oleh publik.

Ia lahir di Semarang pada 22 Juni 1977 dan merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1998.

Pada tahun 2007, ia ditugaskan oleh Mabes Polri untuk bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Setelah lima tahun menjadi penyidik di KPK, Novel memilih untuk mengundurkan diri dari institusi Polri.

Keputusan itu diambil agar ia dapat fokus bekerja secara independen di lembaga antirasuah.

Novel pernah mengungkap alasannya berhenti dari Polri saat diwawancarai Pandji Pragiwaksono pada tahun 2019.

Ia menjelaskan bahwa saat masih berstatus polisi, dirinya merasa terbatas dalam melakukan penyidikan karena berpotensi mendapat intervensi dari atasan.

Hal itu terutama terjadi ketika ia menangani perkara yang melibatkan pejabat tinggi kepolisian.

"Ketika saya menyidik perkara petinggi Polri, saya memilih jalan terbaik dengan mengajukan pensiun dari Polri," kata Novel.

Menurutnya, langkah itu merupakan bentuk profesionalisme agar dapat bekerja lebih maksimal di KPK.

Ia pun menegaskan bahwa pilihannya bertujuan untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara.

Selama bertugas di KPK, Novel menangani banyak kasus besar, termasuk perkara korupsi di internal Polri.

Salah satunya adalah pengungkapan kasus korupsi simulator SIM tahun 2012.

Kasus itu menyeret Irjen Djoko Susilo dan Brigjen Didik Purnomo sebagai tersangka.

Novel juga menjadi bagian dari tim penyidik saat KPK menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka pada 2015.

Penetapan itu dilakukan karena adanya dugaan transaksi mencurigakan.

Saat itu, Budi Gunawan merupakan calon tunggal Kapolri pilihan Presiden Joko Widodo.

Novel dikenal tegas dan tak segan mengkritik kebijakan pimpinan KPK apabila dinilainya tidak sesuai prinsip pemberantasan korupsi.

Namun, kariernya di KPK harus terhenti usai pemberlakuan Tes Wawasan Kebangsaan sebagai syarat alih status menjadi ASN.

Ia termasuk dari 75 pegawai yang dinyatakan tidak lolos.

Dari jumlah itu, hanya 24 orang yang dianggap masih bisa dibina.

Sebanyak 18 orang di antaranya setuju mengikuti diklat bela negara, sementara sisanya memilih tidak.

Akhirnya, 56 pegawai diberhentikan dengan hormat oleh KPK, termasuk Novel Baswedan.

Namanya juga mencuat karena menjadi korban penyerangan dengan air keras.

Peristiwa itu terjadi pada 11 April 2017 saat ia berjalan pulang dari masjid usai salat subuh di Kelapa Gading.

Ia tengah menyelidiki kasus korupsi e-KTP yang melibatkan anggota DPR dan pejabat pemerintah.

Akibat serangan tersebut, mata kirinya mengalami kebutaan permanen.

Novel sempat dirawat di Singapura hingga awal 2018.

Polri membentuk tim gabungan yang terdiri dari unsur KPK, Komnas HAM, dan akademisi untuk mengusut pelaku.

Presiden Joko Widodo juga sempat memberikan tenggat waktu kepada Kapolri Idham Azis agar segera menuntaskan kasus ini.

Pada akhir Desember 2019, dua anggota Polri aktif, Ronny Bugis dan Rahmat Kadir, ditetapkan sebagai pelaku penyerangan.

Novel menduga kedua pelaku hanyalah suruhan dan meminta aparat mengungkap dalang utama.

Penunjukan dirinya dalam Satgassus oleh Kapolri saat ini menjadi sorotan baru bagi publik.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved