Repelita Blitar - Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau Ibin, menyatakan kekecewaannya atas aksi empat mahasiswa yang membentangkan poster kritikan saat rombongan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melintas di Kota Blitar, Rabu.
Empat poster itu bertuliskan kalimat sindiran seperti “Omon-omon 19 Juta Lapangan Kerja”, “Siapa Percaya Pengangkang Konstitusi”, “Semangat Terus Bikin Bualan Mas Wapres”, dan “Dinasti Tiada Henti”.
Ibin mengaku malu sebagai mantan aktivis melihat cara mahasiswa menyampaikan aspirasi tersebut.
Ia menyebut tindakan mereka tidak elegan dan sekadar cari perhatian.
Menurut Ibin, penyampaian kritik bisa dilakukan dengan cara yang lebih santun.
Ibin menilai kehadiran Gibran ke Blitar penting untuk meninjau pelaksanaan program pemerintah di daerah.
Ia mengatakan kedatangan Gibran merupakan hasil undangannya dan merupakan kesempatan untuk menyampaikan usulan pembangunan.
Ibin menyebut dirinya telah mengajukan proposal senilai ratusan miliar Rupiah untuk peningkatan rumah sakit daerah kepada Gibran.
Ia mengklaim proposal itu diterima langsung oleh Wapres.
Selain itu, Ibin juga menyampaikan bahwa Gibran memberikan bantuan berupa mesin produksi kepada para perajin kendang jimbe di Blitar.
Ia menilai bahwa sebagai pejabat negara, Gibran seharusnya disambut dengan hormat.
Ibin menyayangkan adanya penyampaian aspirasi yang dilakukan secara provokatif di tengah kunjungan resmi tersebut.
Ia mengungkap bahwa Gibran justru menerima ketiga mahasiswa yang ditahan Paspampres dengan baik.
Para mahasiswa itu diajak makan siang dan berdialog langsung bersama Wapres.
Ibin menegaskan tidak ada insiden penangkapan atau penahanan lebih lanjut terhadap para mahasiswa tersebut.
Diketahui, empat mahasiswa dari PMII Cabang Blitar melakukan aksi saat iring-iringan Wapres melintas di Jalan Kalimantan.
Tiga di antaranya diamankan oleh Paspampres.
Pihak kepolisian menyatakan tindakan tersebut hanya berupa pengamanan dan pengalihan.
Namun dalam video berdurasi 10 detik terlihat anggota Paspampres merebut poster dan menggiring dua mahasiswa dari lokasi aksi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

