Repelita Cirebon - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melontarkan kecaman keras terhadap Kepala Desa Karangsari, Casmari, yang terekam sedang menyawer di kelab malam hingga videonya viral di media sosial.
Dedi menyebut tindakan tersebut tidak mencerminkan sikap seorang pejabat publik dan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Menurutnya, meskipun lokasinya berada di sisi kota, tetap saja perilaku itu dianggap tidak pantas dilakukan oleh seorang kepala desa.
"Ada kuwu di Cirebon nyawernya diskotek. Katanya kalau diskotek di sisi kota saetik mungkin ya menimbulkan kehebohan. Dan menurut saya sih memang sebaiknya tidak dilakukan," ujar Dedi melalui akun Instagramnya.
Dedi juga menyoroti soal sumber dana yang digunakan Casmari saat menyawer di atas panggung.
"Yang pertama, dari sisi etik dan yang kedua dari sisi penggunaan uangnya. Uang yang dipakai nyawernya uang apa coba," katanya.
Atas dasar itu, Dedi meminta Inspektorat dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Cirebon untuk segera turun tangan melakukan penyelidikan.
Ia bahkan memberikan ultimatum bahwa jika tidak ada langkah pemeriksaan, bantuan keuangan dari provinsi untuk desa-desa di Cirebon akan ditunda.
"Kalau Inspektorat dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa tidak melakukan itu, maka kami akan menunda bantuan keuangan gubernur untuk desa di Cirebon," tegasnya.
Sementara itu, video Casmari yang mengenakan baju oranye saat menyawer di kelab malam sempat ramai dibagikan di berbagai platform media sosial.
Dalam rekaman itu, tampak suasana diskotek lengkap dengan sorotan lampu dan dentuman musik, sementara Casmari berdiri di atas panggung memberikan uang saweran.
Tindakan itu menuai kecaman luas dari masyarakat yang mempertanyakan etika dan sumber dana yang digunakan oleh sang kepala desa. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

