Repelita Jakarta - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur, menyatakan tidak akan menghapus cuitannya yang menyebut Jokowi layak menjadi nabi.
Pernyataan itu disampaikannya melalui akun X @DedynurPalakka saat merespons komentar dari pengguna X lain bernama Lelaki Biasa.
Komentar tersebut berbunyi, "SS dulu ah sebelum dihapus," yang disertai tangkapan layar unggahan Dedy.
Dedy menjawab, "Enggak bakalan saya hapus. Saya malah berharap ini disebarkan secara luas agar dunia tahu bahwa ada nabi baru yang lahir dari Indonesia."
Cuitan asli Dedy yang menjadi viral berbunyi, “Jadi nabi pun sebenarnya beliau ini sudah memenuhi syarat cuma sepertinya beliau menikmati menjadi manusia biasa dengan senyum selalu lebar ketika bertemu dengan rakyat.
Sementara di dunia lain masih ada saja yang tidak siap dengan realitas bahwa tugas kenegaraan beliau sudah selesai dengan paripurna."
Cuitan tersebut diunggah pada 9 Juni 2025 dan segera menuai kontroversi.
Menanggapi kontroversi itu, Dedy menyampaikan penjelasan bahwa tidak semua penggunaan kata nabi bermakna literal.
Menurutnya, dalam perbincangan filsafat dan sastra, istilah nabi sering digunakan secara simbolis.
Ia mencontohkan ungkapan seperti "Socrates adalah nabi akal budi", "Karl Marx adalah nabi revolusi kelas", dan "Buddha adalah nabi kesadaran batin".
"Apakah semua itu berarti mereka mendengar suara Tuhan literal? Tentu tidak," tulisnya.
Ia menilai mereka menyuarakan pesan moral dan membimbing manusia ke arah pencerahan.
Dedy menjelaskan, jika seseorang menyebut Jokowi memiliki sifat kenabian, itu bisa jadi bentuk apresiasi terhadap konsistensi dan nilai kepemimpinannya.
Menurutnya, orang yang tersinggung karena penggunaan kata nabi secara simbolik mengalami kebingungan dalam membedakan makna literal dan makna kiasan.
“Jika seseorang merasa tersinggung hanya karena kata nabi digunakan dalam cara yang tidak mereka pahami secara literal, maka problemnya bukan pada kata nabi, tapi pada ketidakmampuan membedakan makna literal dan makna simbolik,” tandasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok