Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jejak Nikel Jokowi dan Iriana Disorot Lagi, Netizen Soroti Kapal dan Izin Tambang di Papua

 Di Balik Hilirisasi Nikel: Dinasti Jokowi dan Eksploitasi Raja Ampat demi Tambang Satu Per Satu Terungkap

Repelita Jakarta - Pernyataan tajam almarhum ekonom senior Faisal Basri kembali mencuat usai mencuatnya polemik tambang nikel di Raja Ampat.

Dalam potongan video yang kembali viral, Faisal menyoroti kebijakan larangan ekspor bijih nikel yang diberlakukan semasa pemerintahan Jokowi.

Ia menyebut keputusan itu justru menguntungkan perusahaan asing, terutama dari Tiongkok, dan merugikan negara.

“Yang paling banyak merugikan negara itu Pak Jokowi. Anda tahu akibat nikel dilarang, bijih nikel yang dilarang ya, 95 persen bijih nikel itu dipakai untuk perusahaan China,” ucap Faisal.

Faisal mengungkapkan bahwa harga jual bijih nikel ke perusahaan China ditetapkan pemerintah jauh di bawah harga pasar global.

Ia menyebut harga pasar di Shanghai mencapai 80 dolar, namun pemerintah memberikan harga hanya 34 dolar.

Lebih lanjut, ia menyoroti kebijakan bebas pajak ekspor selama tiga dekade untuk produk olahan nikel yang diekspor ke China.

“95 persen produknya diekspor ke China, bebas bayar pajak 30 tahun. Tolol itu namanya,” kata Faisal geram.

Di sisi lain, netizen menyoroti nama dua kapal pengangkut nikel yang memicu dugaan simbolik keterkaitan dengan mantan Presiden Jokowi dan istrinya.

Nama kapal ‘Dewi Iriana’ dan ‘JKW Mahakam’ menjadi bahan perbincangan tajam di jagat maya.

“Mau tau sesuatu yang sangat membagongkan? Kapal pengangkut nikel itu bernama DEWI IRIANA dan JKW Mahakam. Bejat se bejat bejatnya,” tulis akun @Xerathvox.

Dugaan ini mengarah pada PT IMC Pelita Logistik Tbk, perusahaan pelayaran yang terdaftar di BEI dengan kode saham PSSI.

Perusahaan ini bergerak di bidang jasa logistik dan pelayaran untuk komoditas tambang, dengan armada mencapai 85 unit.

Klien utama mereka termasuk perusahaan tambang besar seperti Adaro dan Tanito Coal.

Kantor pusatnya berada di Menara Astra, Jakarta, dengan cabang di beberapa wilayah tambang strategis.

Tak hanya itu, nama Iriana juga dikaitkan dengan dua perusahaan tambang, yakni PT Iriana Mutiara Idenburg dan PT Iriana Mutiara Mining.

Dokumen yang beredar menyebut dua perusahaan itu mengantongi izin eksplorasi emas dan nikel di Papua.

PT Iriana Mutiara Idenburg diklaim memiliki izin seluas 95.280 hektare untuk eksplorasi emas di Keerom dan Pegunungan Bintang.

Sementara PT Iriana Mutiara Mining disebut menguasai wilayah eksplorasi nikel seluas 16.470 hektare di Kabupaten Sarmi.

“Nama Mom Iriana sedang explorasi nikel dan emas ini beneran punya istri bro Jokowi kah? Karena luas area tambangnya fantastiz brow,” tanya akun @StefanAntonio__ pada 24 September.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved