Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[HEBOH] Megawati Cueki Gibran Dinilai Wajar Karena Masih Simpan Dendam ke Jokowi

 Masih Dendam ke Jokowi? Analis Sebut Wajar Megawati Cueki Gibran: Artinya Memang Tak Suka

Repelita Jakarta - Sikap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tampak menghindari kontak dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam acara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta, menjadi sorotan publik.

Pengamat politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai gestur tersebut mengandung makna mendalam.

Menurut Jamiluddin, sikap diam Megawati terhadap Gibran mencerminkan adanya luka lama dalam hubungan politik mereka.

“Megawati memang dikenal tegas dan lugas dalam menunjukkan perasaan politiknya secara terbuka,” katanya saat dihubungi, Rabu (4/6/2025).

Jamiluddin menyebut ketidaksukaan Megawati bermula dari keputusan Gibran maju sebagai cawapres berpasangan dengan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

Langkah politik Gibran itu berujung pada pemecatannya dari PDIP yang membuat hubungan keduanya retak.

“Sejak pemecatan, hubungan antara Megawati dan Gibran belum pernah membaik meskipun Gibran kini menjabat wakil presiden,” tambahnya.

Ia menyatakan sikap Megawati yang enggan berkomunikasi dengan Gibran merupakan gambaran nyata ketegangan yang masih membayangi hubungan mereka.

Sikap ini juga mendapat tanggapan dari Istana. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, membantah gosip bahwa Megawati sengaja mendiamkan Gibran.

Menurut Hasan, isu itu hanyalah rumor tanpa dasar yang kuat.

“Ini hanya gosip saja. Kita tidak perlu ikut bergosip,” ujar Hasan di Kantor PCO, Selasa (3/6/2025).

Gesture Gibran saat berada di acara tersebut juga jadi sorotan pengamat politik Rocky Gerung.

Rocky menilai posisi Gibran yang berdiri di belakang Megawati menunjukkan kehilangan wibawa sebagai wakil presiden.

Ia menilai gesture tersebut mencerminkan ketegangan politik antara PDIP dan Presiden Jokowi yang juga terkait dengan posisi Gibran.

“Gibran yang seharusnya wakil presiden justru tampak canggung dan kehilangan marwah dalam konteks politik,” kata Rocky melalui akun Youtube pribadinya.

Rocky mengungkapkan bahwa posisi Gibran yang berjalan di belakang Megawati menimbulkan kesan politis yang kuat di mata publik.

Ia menganggap hal itu mencerminkan berkurangnya pengaruh Gibran dalam kancah politik elit saat ini.

Di acara Hari Lahir Pancasila, Prabowo Subianto terlihat berjalan berdampingan dengan Megawati saat meninggalkan mimbar upacara.

Gibran tampak berdiri di belakang keduanya dan membungkuk saat menerima salam dari Prabowo.

Momen ini menegaskan perbedaan sikap yang terlihat antara Megawati dan Gibran di tengah acara kenegaraan tersebut.

Pertemuan antara Megawati, Prabowo, dan Gibran di satu meja juga memperlihatkan dinamika hubungan politik yang kompleks di antara mereka.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved