Harta Nadiem Anjlok dari Rp4,8 Triliun jadi Rp600 Miliar usai Tak Lagi Menjabat Menteri

 

Repelita Jakarta - Kekayaan Nadiem Makarim mengalami penurunan drastis setelah tidak lagi menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).

Perubahan harta kekayaan Nadiem tercatat dalam laporan ELHKPN KPK sejak awal menjabat pada 2019 hingga akhir masa jabatannya di 2024.

Nama Nadiem kembali jadi perhatian setelah kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai Rp9,9 triliun di Kemendikbudristek mengemuka.

Ia diperiksa selama 12 jam oleh Kejaksaan Agung sebagai saksi pada Senin, 23 Juni 2025.

Mantan CEO Gojek itu juga dicegah bepergian ke luar negeri selama enam bulan untuk memperlancar penyidikan perkara tersebut.

Sementara itu, kekayaan Nadiem pernah mencapai triliunan rupiah saat proyek pengadaan laptop berlangsung antara 2019 hingga 2022.

Laporan ELHKPN menyebutkan, pada 11 November 2019, total kekayaan Nadiem sebesar Rp1,2 triliun.

Kemudian pada 31 Desember 2020 tercatat sebesar Rp1,1 triliun.

Jumlah yang hampir sama dilaporkan pada akhir 2021 dengan total Rp1,1 triliun.

Lonjakan signifikan terjadi pada 2022 ketika harta kekayaan Nadiem mencapai Rp4,8 triliun.

Sebagian besar hartanya saat itu berasal dari surat berharga senilai Rp5,5 triliun.

Namun ia juga tercatat memiliki utang sekitar Rp790 juta.

Penurunan tajam mulai terlihat pada 2023 ketika kekayaannya hanya tersisa Rp906 miliar.

Surat berharganya pun turun menjadi Rp1,4 triliun.

Saat tidak lagi menjabat pada akhir 2024, harta Nadiem tinggal Rp600 miliar.

Surat berharganya pun tercatat hanya senilai Rp926 miliar.

Berikut rincian laporan kekayaan Nadiem Makarim berdasarkan data ELHKPN KPK:

11 November 2019: Rp1.225.006.640.485
31 Desember 2020: Rp1.192.425.517.883
31 Desember 2021: Rp1.175.047.616.596
31 Desember 2022: Rp4.871.469.603.758
31 Desember 2023: Rp906.057.161.325
31 Oktober 2024: Rp600.641.456.655

Nadiem Anwar Makarim lahir di Singapura pada 4 Juli 1984 dan kini berusia 40 tahun.

Ia dikenal publik sebagai pendiri Gojek, platform transportasi berbasis daring yang dirintis sejak 2011.

Sebelumnya, ia juga pernah mendirikan Zalora Indonesia dan bekerja sebagai konsultan di McKinsey & Company pada 2006.

Selain itu, ia sempat menjadi Managing Editor Zalora dan Chief Innovation Officer di Kartuku.

Pada 2019, ia mundur dari Gojek setelah dipilih Presiden Jokowi menjadi Mendikbudristek.

Ia menjabat sebagai menteri selama satu periode, dari 2019 hingga 2024.

Namun, pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Nadiem tidak kembali masuk kabinet (*).

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga