Repelita Jakarta - Hakim Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat menyampaikan pandangan kontroversial saat menyebut Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno, sebagai sosok yang menurutnya setara dengan setengah Nabi karena visinya terhadap bangsa.
Pernyataan itu diungkapkan Arief dalam sebuah seminar yang digelar di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Senin 30 Juni.
“Bung Karno bagi saya, setengah Nabi sudah itu. Visioner sekali dan betul apa yang disampaikan oleh Bung Karno soal Pancasila,” kata Arief.
Ia mengisahkan momen pertemuan antara Bung Karno dengan mantan Presiden Yugoslavia, Josip Broz Tito, untuk menggambarkan kedalaman pemikiran Bung Karno.
“Pak Tito juga bertanya kepada Bung Karno, ‘kalau Tuan Sukarno, kalau sudah enggak ada, Anda meninggal, Anda sudah meninggalkan apa kepada republik ini?’,” kata Arief menirukan Tito.
“Jawab Bung Karno, ‘Saya sudah meninggalkan Pancasila yang sudah saya gali dari bumi Nusantara',” lanjutnya.
Menurut Arief, Bung Karno mampu merumuskan ideologi negara yang membuat Indonesia tetap utuh sebagai satu kesatuan bangsa.
Ia membandingkannya dengan Yugoslavia yang kini terpecah menjadi sembilan negara kecil.
“Karena setelah 50 tahun kemudian, yang terbukti benar siapa? Bung Karno,” ujarnya.
“Yugoslavia itu terpecah-pecah menjadi sembilan negara kecil. Saya sudah berkunjung ke lima negara di antaranya. Sudah kecil-kecil mereka. Tapi Bung Karno, Indonesia, masih tetap NKRI. Berdasarkan Pancasila,” pungkas Arief. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok