Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[GEGER] Buku Gibran The Next President Viral Usai Isu Pemakzulan Merebak

Repelita Solo - Buku berjudul Gibran The Next President kembali ramai diperbincangkan publik setelah isu pemakzulan terhadap Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mencuat ke permukaan.

Karya Ahmad Bahar ini diluncurkan pada Juni 2024 dan mengupas figur Gibran dari sudut pandang budaya Jawa.

Bahar menegaskan bahwa penulisannya bukan bertujuan politik, melainkan refleksi atas munculnya generasi baru Jawa dalam panggung nasional.

“Judulnya memang provokatif, tapi ini soal budaya, bukan politik praktis,” ucap Bahar dalam sebuah forum diskusi literasi.

Ia juga menyebut bahwa buku tersebut dilengkapi ilustrasi daring tanpa riset lapangan atau wawancara langsung.

Sebelumnya, Bahar juga menerbitkan buku Menang Ora Opo-opo, Kalah Yo Uwis saat Gibran mencalonkan diri di Pilkada Solo 2020.

Melalui kedua buku tersebut, Bahar mencoba menafsirkan gaya politik khas Jawa yang tidak konfrontatif dan mengedepankan harmoni.

Istilah seperti Ratu Adil dan Uwis Wayae menjadi bagian dari narasi yang ditawarkan sebagai kunci memahami langkah Gibran.

Namun gelombang perhatian publik meningkat lagi usai pernyataan pakar hukum tata negara Zainal Arifin Mochtar dalam diskusi Formappi.

Zainal menyebut bahwa syarat pemakzulan Gibran telah terpenuhi dari sisi administratif, pidana, hingga pelanggaran etik.

Isu tersebut membuat buku karya Bahar kembali viral dan dicari, bahkan mengalami lonjakan penjualan di sejumlah platform digital.

Meskipun Bahar membantah buku itu sebagai dukungan politik, banyak pihak menilai judul Gibran The Next President justru mempertegas nuansa politik dinasti.

Dalam peluncuran buku, beberapa peserta diskusi bahkan meneriakkan yel-yel Mas Gibran yang dijawab dengan Presiden secara bergantian.

Buku setebal 136 halaman ini diterbitkan oleh Hikam Media Utama dan kini hanya tersedia secara terbatas melalui reseller dan toko daring.

Dua akademisi, Abrinu Salam dan Dr. Purwati, juga turut memberi kontribusi pemikiran untuk memperkaya isi buku tersebut.

Kontroversi yang membungkus sosok Gibran membuat isi buku dan niat penulisnya kembali ditafsirkan dari berbagai sudut, termasuk dugaan pelanggengan kekuasaan lewat narasi budaya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved