Charma Nilai KPK Cuma Habiskan Anggaran dan Tak Berdaya Hadapi Koruptor DPR

 

Repelita Jakarta - Ketua Umum DPP Gerakan Cinta Rakyat Indonesia, Charma Afrianto, menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja KPK yang dinilai lamban dalam mengusut kasus korupsi dana CSR Bank Indonesia.

Ia menyebut bahwa KPK sudah tidak layak dipertahankan karena tidak menunjukkan tindakan tegas meskipun bukti-bukti sudah jelas.

Charma menilai lembaga antirasuah itu hanya menjadi beban negara karena tidak berani menyentuh koruptor dari kalangan elit politik.

“Sikap aku cuma satu, bubarkan aja KPK. Gak ada guna lagi, gitu loh,” ujar Charma pada Sabtu 13 Juni 2025.

Menurutnya, KPK sudah kehilangan wibawa karena tidak berani menetapkan tersangka, padahal dugaan keterlibatan anggota DPR seperti Fauzi Amro dan Charles Meikyansah sudah cukup kuat.

“Sudah lah bubarkan saja KPK. Sudah tak ada muka lagi KPK, dikangkangi DPR RI,” ucapnya lagi.

Charma menyatakan bahwa keberadaan KPK hanya memboroskan anggaran tanpa ada hasil berarti dalam pemberantasan korupsi.

Ia bahkan menduga KPK kini lebih condong melindungi para koruptor berdasi yang duduk di parlemen.

“Buat apa negara menganggarkan dana untuk KPK, kalau hanya menangani kasus hukum yang remeh temen bae. Yang besar-besar gak ada,” tegasnya.

Saat ditanya siapa yang akan menggantikan peran KPK bila dibubarkan, Charma menjawab bahwa tugas pemberantasan korupsi bisa diserahkan kepada Kepolisian atau Kejaksaan Agung.

Sementara itu, pihak KPK memastikan tidak ada hambatan dalam proses penyidikan kasus dana CSR Bank Indonesia.

Ketua KPK Setyo Budiyanto menyatakan bahwa pemanggilan Gubernur BI Perry Warjiyo akan dilakukan sesuai pertimbangan penyidik.

“Enggak ada, sementara tidak ada. Cuma kan nanti disesuaikan, perlu tidaknya itu pertimbangan penyidik. Penyidik independen,” katanya di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga