
Seorang YouTuber melakukan survei di sebuah kampus ternama di Solo, Jawa Tengah.
Survei tersebut menanyakan kepada 100 mahasiswa tentang keaslian ijazah Presiden Joko Widodo dari Universitas Gadjah Mada.
Hasil survei menunjukkan bahwa 98 mahasiswa yakin bahwa ijazah Jokowi adalah palsu.
Hanya dua mahasiswa yang tidak memberikan jawaban pasti mengenai keaslian ijazah tersebut.
Hasil survei ini langsung menjadi viral di media sosial.
Banyak warganet merasa terkejut atas rendahnya tingkat kepercayaan mahasiswa terhadap keaslian ijazah seorang tokoh publik.
Beberapa netizen mendesak pihak berwenang untuk melakukan investigasi lebih lanjut terkait isu ini.
Universitas Gadjah Mada melalui pejabatnya memberikan klarifikasi mengenai keaslian ijazah Jokowi.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM menegaskan bahwa ijazah dan skripsi Jokowi adalah asli dan sah.
Ia menyayangkan adanya informasi menyesatkan yang disebarkan oleh oknum yang seharusnya mendidik masyarakat dengan benar.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan UGM juga menegaskan Jokowi telah menempuh proses pendidikan secara resmi sesuai aturan universitas.
Jokowi dinyatakan lulus pada 5 November 1985 berdasarkan catatan resmi dari fakultas tersebut.
Meski klarifikasi sudah diberikan, polemik tentang keaslian ijazah Jokowi masih terus bergulir di masyarakat.
Beberapa pihak menilai isu ini dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion menyebut isu ijazah palsu ini merupakan masalah dilematis.
Ia menyatakan bahwa memalsukan dokumen adalah tindakan kriminal yang harus mendapat kepastian hukum.
Namun, karena Jokowi bukan lagi pejabat aktif, isu ijazah dianggap sudah tidak relevan.
Analis politik menilai publik tidak perlu memperpanjang perdebatan soal ijazah palsu.
Menurutnya, polemik ini justru bisa merusak citra Indonesia di mata dunia.
Survei informal di kampus Solo mencerminkan adanya ketidakpercayaan sebagian masyarakat terhadap ijazah Jokowi.
Hal ini menjadi tugas bersama untuk memberikan edukasi dan klarifikasi agar masalah ini tidak menimbulkan keresahan.
Penting bagi masyarakat untuk mencari informasi dari sumber terpercaya dan tidak mudah terprovokasi isu yang belum jelas kebenarannya.
Kita harus bijak dalam menyikapi informasi terkait tokoh publik agar tidak menimbulkan perpecahan di masyarakat.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

