Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Bahlil Kabur Lewat Pintu Belakang Saat Massa Papua Kepung Bandara

Bahlil Lahadalia ke Sorong Disambut Demo Tolak Tambang Nikel: Singgung  UNESCO Global Geopark - Tribunjambi.com

Repelita Sorong - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi sorotan usai kunjungannya ke Bandara DEO Sorong disambut aksi massa yang memprotes keberadaan tambang di Papua Barat.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 7 Juni 2025, dan viral usai dibagikan oleh akun-akun media sosial aktivis lingkungan.

Dalam video yang beredar, tampak Bahlil tergesa-gesa menuju pintu keluar terminal melalui jalur alternatif di tengah sorakan para pengunjuk rasa.

Massa yang telah berkumpul sejak pagi membawa berbagai spanduk kecaman.

Mereka menyerukan tuntutan agar pemerintah menghentikan eksploitasi tambang di wilayah Raja Ampat.

Teriakan seperti "Jangan rampok tanah Papua!" dan "Kami bukan budak investasi!" terdengar keras dari kerumunan.

Pengunjuk rasa menyebut Bahlil sebagai representasi elit yang mengabaikan hak-hak masyarakat adat.

Sebagian demonstran juga melabeli pejabat tambang sebagai “elit perampok”.

Aksi ini dikoordinir oleh kelompok pemuda lokal dan pegiat lingkungan dari Papua Barat.

Juru bicara mereka, Uno Klawen, menyatakan bahwa kegiatan tambang telah mengganggu ekosistem dan mata pencaharian warga.

“Kami bukan anti pembangunan, tapi tolong hormati alam kami,” ujar Uno.

Menurut mereka, ada tiga perusahaan yang aktif di kawasan Raja Ampat dan dianggap menjadi penyebab kerusakan lingkungan.

Perusahaan-perusahaan tersebut disebut beroperasi tanpa keterlibatan dan persetujuan masyarakat lokal.

Para demonstran juga menyoroti transparansi dalam proses izin dan distribusi hasil tambang.

“Kenapa kami tidak tahu apa yang dibawa keluar dari tanah kami?” tanya seorang peserta aksi dalam video tersebut.

Pihak keamanan bandara tampak mengawal Bahlil hingga ke mobil dinas yang telah menunggunya di sisi lain gedung.

Tidak ada bentrok fisik dalam kejadian ini, namun suasana terlihat tegang dan mencekam.

Beberapa aktivis nasional menyatakan dukungan terhadap aksi massa tersebut lewat media sosial.

Mereka menuntut pemerintah membuka data perizinan tambang dan mengevaluasi kembali operasional di kawasan konservasi.

Bahlil sendiri hingga kini belum memberikan keterangan resmi atas peristiwa tersebut.

Aksi protes ini menambah panjang daftar penolakan masyarakat Papua terhadap proyek-proyek ekstraktif yang dianggap tidak adil.

Netizen juga ikut bersuara, salah satunya menulis, “Mereka datang hanya untuk merampas, bukan untuk membangun.”

Isu eksploitasi sumber daya alam terus menjadi persoalan utama di Papua, di tengah janji pembangunan yang digulirkan pemerintah pusat.

Repelita Online akan terus memantau perkembangan ini dan menyajikan laporan lanjutan dalam waktu dekat.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved