
Repelita Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump melontarkan peringatan keras kepada Elon Musk terkait dukungan finansial kepada kubu Demokrat.
Trump mengancam akan ada konsekuensi besar jika CEO Tesla itu membiayai calon yang menentang legislator Partai Republik yang menyokong rancangan undang-undang pajak dan anggaran.
Dalam wawancara telepon dengan NBC News yang dipublikasikan Senin 9 Juni 2025, Trump menyatakan tidak berminat memperbaiki hubungannya dengan Musk.
Ia menyebut telah menyelamatkan karier Musk selama periode pertamanya sebagai presiden, dan kini tidak ingin berbicara lagi dengannya.
"Saya tidak berniat berbicara dengannya. Saya sudah bantu dia sebelumnya, tapi sekarang hubungan kami selesai," ujar Trump.
Musk, yang sebelumnya menjadi pendukung Trump dan turut membantu mengefisiensikan anggaran pemerintah, pecah kongsi dengan sang mantan presiden usai menentang RUU pajak yang diusung Trump.
Musk menilai RUU itu bakal memperburuk defisit anggaran dan menghambat pemangkasan belanja negara.
Sebaliknya, Trump serta timnya menyebut alasan kemarahan Musk berkaitan dengan rencana pencabutan insentif pajak mobil listrik yang menguntungkan Tesla.
Trump menegaskan Musk tidak cukup berpengaruh untuk menggagalkan RUU itu dan tetap yakin legislasi tersebut akan lolos pada 4 Juli.
Di sisi lain, Wakil Presiden JD Vance dalam sebuah podcast menyatakan harapan agar Musk bisa kembali bekerja sama dengan pemerintahan Trump.
Menurut sumber internal, Trump meminta Vance berbicara hati-hati soal Musk sebelum wawancara podcast dilakukan.
Ketegangan antara keduanya berdampak besar secara finansial.
Harta pribadi Musk dilaporkan anjlok sebesar 34 miliar dolar AS hanya dalam satu hari, sedangkan nilai pasar Tesla merosot hingga 153 miliar dolar.
Meski sempat menyarankan pemutusan kontrak federal dengan perusahaan Musk, Trump kini mengaku tidak berniat lagi mengambil langkah itu.
"Saya memang bisa melakukannya, tapi itu tidak saya pikirkan sekarang," ucapnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

