Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

RUU Belanja Besar-besaran AS Jadi Puncak Kekecewaan Elon Musk Sebelum Mundur

CEO Tesla dan pemilik X Elon Musk menghadiri kampanye Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, Sabtu (5/10/2024). Foto: Brian Snyder/REUTERS

Repelita Jakarta - Elon Musk mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) beberapa hari sebelum masa jabatannya berakhir.

Sebelumnya, Musk mengkritik Rancangan Undang-Undang (RUU) “One Big, Beautiful Bill” yang baru disahkan DPR AS.

RUU tersebut menggabungkan pemangkasan pajak dan peningkatan anggaran dalam satu paket besar, yang menurut Musk justru memperbesar defisit dan melemahkan tugas DOGE.

Musk menyatakan kekecewaannya atas RUU itu dalam wawancara dengan CBS News.

Dia menilai rancangan tersebut malah memperburuk defisit anggaran dan merusak hasil kerja yang telah dicapai oleh timnya.

Pengunduran diri Musk diumumkan melalui unggahan pribadi dan dikonfirmasi oleh Gedung Putih.

Alasan pasti pengunduran dirinya tidak dijelaskan secara rinci.

DOGE sendiri dibentuk oleh pemerintahan Trump pada awal 2025 dengan mandat utama memangkas belanja federal sebesar 2 triliun dolar AS.

Musk mengklaim berhasil menghemat anggaran sebesar 175 miliar dolar dalam 130 hari menjabat, meski klaim ini belum bisa diverifikasi secara independen.

Selama masa jabatannya, Musk menghadapi penolakan dari sejumlah pejabat senior terkait rencana pemangkasan staf secara besar-besaran.

Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan Menteri Transportasi Sean Duffy dikabarkan menolak pengurangan personel yang diajukan DOGE.

Presiden Trump menyatakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan pegawai tetap menjadi kewenangan masing-masing kementerian.

Selain itu, Musk juga terlibat perselisihan dengan penasihat perdagangan Peter Navarro.

Musk menyebut Navarro “lebih bodoh dari sekarung bata” setelah Navarro mengkritik Tesla yang masih bergantung pada komponen impor dari Asia.

Musk membalas dengan data bahwa Tesla merupakan produsen mobil dengan komponen terbanyak yang dibuat di Amerika.

Juru bicara Gedung Putih mencoba meredakan situasi dengan mengatakan bahwa perdebatan itu biasa terjadi di antara tokoh kuat.

Sejak April, Musk telah memberi tanda bahwa dia akan mundur dari DOGE.

Dalam konferensi bersama investor Tesla, dia mengungkapkan kesulitan menghadapi birokrasi federal yang jauh lebih kompleks dari dugaan awalnya.

Musk menilai birokrasi di Washington sulit diubah dan upayanya ibarat “mendaki tembok yang terus melawan.”

Meski tanpa Musk, Gedung Putih memastikan DOGE akan tetap beroperasi.

Beberapa menteri sedang berdiskusi dengan Presiden Trump untuk melanjutkan kebijakan DOGE tanpa memperlebar jarak dengan Partai Republik di Kongres.

DOGE telah berhasil memangkas sekitar 260 ribu pegawai sipil federal, atau sekitar 12 persen dari total staf.

Namun, pengurangan ini menimbulkan dampak lanjutan, seperti keterlambatan pengadaan, peningkatan biaya proyek, dan keluarnya tenaga ahli dari sejumlah lembaga riset.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved