
Repelita Jakarta - Perseteruan antara Roy Suryo dan Presiden Jokowi masih terus berlangsung.
Roy Suryo kembali mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1985.
Ia menolak menerima hasil investigasi yang dilakukan oleh Mabes Polri terkait ijazah tersebut.
Tiga tahun sebelumnya, Roy juga mengkritik Jokowi soal proyek mobil Esemka yang hingga kini keberadaannya belum jelas.
Roy Suryo yang pernah menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga mengingatkan janji Jokowi mengenai produksi mobil Esemka.
Menurutnya, Jokowi pernah menyatakan bahwa sudah ada 6 ribu unit mobil Esemka yang dibuat.
Selain itu, Jokowi juga menyebutkan ada sekitar 400 pesanan mobil Esemka yang masih antre.
Roy mengaku menjadi salah satu pengemudi mobil Esemka saat membawa prototype dari Solo ke Jakarta untuk uji emisi.
Ia menceritakan pengalamannya tersebut dalam sebuah video yang diunggah di akun Youtube pribadinya pada Maret 2022.
Dalam video itu, Roy mengatakan dirinya bersama Wakil Wali Kota Solo saat itu, FX Rudy, yang mengendarai mobil Esemka dari Solo ke Jakarta.
Tujuannya adalah agar mobil tersebut dapat diuji emisi sebelum dipasarkan secara resmi.
Roy menyampaikan bahwa dirinya terlibat langsung dalam perjalanan tersebut, bukan sekadar pembeli mobil Esemka.
Selain itu, Roy juga menyinggung pernyataan Jokowi yang menyebut 6 ribu unit mobil Esemka sudah sampai di pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.
Namun, ia tidak menjelaskan kapan waktu pernyataan Jokowi tersebut disampaikan.
Roy menegaskan bahwa rekaman wawancara yang menjadi rujukan pernyataannya asli dan masih tersimpan.
Merespons kritik Roy, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menilai Roy tengah kecewa karena tidak mendapat jabatan menteri dalam kabinet Jokowi.
Ngabalin menyampaikan pesan agar Roy tidak terus sakit hati karena tidak terpilih menjadi menteri.
Pernyataan ini disampaikan Ngabalin sebagai tanggapan atas sindiran Roy mengenai mobil Esemka.
Roy Suryo membalas pernyataan Ngabalin dengan mengkritik kecerdasan dan intelektualitasnya.
Ia menilai ucapan Ngabalin tidak mencerminkan sikap yang smart.
Menurut Roy, masyarakat sudah tahu kualitas juru bicara Istana yang menurutnya kurang baik.
Roy bahkan menyindir bahwa kualitas pembicara dan yang dijurukannya sama-sama rendah.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

