
Repelita Jakarta – Bus rombongan Persik Kediri dilempari batu oleh sekelompok oknum setelah pertandingan melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Minggu malam.
Aksi tersebut terjadi ketika bus baru keluar dari area stadion.
Batu-batu menghantam bagian kiri depan bus hingga menyebabkan kaca pecah.
Dua orang staf pelatih, yakni Divaldo Alves dan Antonio Claudio, mengalami luka ringan akibat terkena pecahan kaca.
Tidak ada pemain yang terluka dalam peristiwa ini.
Manajer Persik Kediri, Mochammad Syahid Nur Ichsan, mengatakan suasana saat itu sangat mencekam.
Menurutnya, batu dilempar dari beberapa arah secara tiba-tiba setelah bus meninggalkan gerbang utama stadion.
Kaca yang pecah adalah tepat di sisi pelatih kepala dan asistennya duduk.
Divaldo Alves mengalami memar, sementara Antonio Claudio mengalami luka ringan di bagian kepala.
Meskipun terluka, pelatih Persik menyatakan seluruh anggota tim dalam keadaan aman.
Divaldo menyampaikan hal tersebut saat ditemui di hotel tempat tim menginap, sembari tersenyum dan menyebutkan bahwa insiden itu tidak mengganggu persiapan tim.
Manajemen Arema FC menyatakan penyesalan atas kejadian itu.
Mereka menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada pihak Persik Kediri.
General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi, mengungkapkan rasa kecewa dan akan mengevaluasi penggunaan Stadion Kanjuruhan jika situasi serupa terulang.
Pihak kepolisian dari Polres Malang telah melakukan langkah awal penyelidikan.
Kapolres menyebutkan bahwa pihaknya akan mencari pelaku dan tidak akan mentolerir tindakan yang merusak citra sepak bola nasional.
Suporter juga diimbau untuk tetap menjaga ketertiban dan menghindari provokasi yang berpotensi memecah suasana pertandingan.
Insiden ini mengundang perhatian publik karena terjadi di stadion yang pernah menjadi lokasi tragedi kelam pada 2022 lalu.
Pihak keamanan berharap agar seluruh pihak terlibat menjunjung tinggi nilai sportivitas demi terciptanya pertandingan yang aman dan damai.
Editor: 91224 R-ID Elok

