Jokowi Disindir Chusnul, Dinilai Berebut Kursi Ketum di Partai Tanpa Elektabilitas, Partai 2 Persen?

Repelita Jakarta - Nama Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan publik setelah mencuat sebagai salah satu kandidat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Perhatian tajam datang dari sejumlah kalangan, salah satunya aktivis media sosial, Chusnul Chotimah, yang menyoroti dinamika unik persaingan antara ayah dan anak dalam bursa pencalonan.

Melalui unggahan di akun X miliknya, Chusnul menyinggung perbandingan antara PSI dan PDIP yang disebut kembali mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai pemimpin partai.

"Untuk jadi ketum partai kecil aja harus bersaing dgn anaknya dan kader PSI.😂," tulisnya.

Chusnul juga menyebutkan bahwa berdasarkan informasi dari Bambang Wuryanto, kader PDIP dikabarkan masih solid mendukung Megawati.

Ia menambahkan bahwa pamor Jokowi dianggap tak sekuat Megawati.

“Lihat berita ini bukti pamor Jokowi kalah jauh dari ibu Mega, bahkan kalah juga dari anaknya Kaesang yg bisa jadi ketua umum hny dua hari jadi kader dan tanpa bersaing,” tulisnya lagi.

Chusnul menyampaikan bahwa apabila Jokowi benar-benar mencalonkan diri sebagai ketua umum PSI, hal tersebut kemungkinan hanya bagian dari skenario yang sudah dirancang.

“Nanti pasti ada yg bilang PSI itu sedang lakukan demokrasi,” sindirnya.

“Itu cuma drama sayang, Kaesang sblmnya bisa jadi ketum tnp seperti itu, lalu knp Jokowi ga bisa? Krn semuanya cuma drama. Betul tdk?😊,” sambungnya.

Selain Jokowi dan Kaesang Pangarep, nama lain yang masuk dalam bursa calon ketua umum PSI antara lain Agus Herlambang dan Isyana.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga