Repelita Jakarta - Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga, Prof. Dr. Henri Subiakto, mengakui bahwa dirinya pernah terjebak dan tertipu oleh foto wisuda yang dikaitkan dengan Presiden ke-7 Joko Widodo.
Melalui akun X-nya, Henri menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan sebelumnya, disertai unggahan foto yang memperlihatkan wajah Jokowi yang menjadi sumber kebingungan.
Ia menjelaskan bahwa foto wisuda yang selama ini diyakini sebagai Jokowi ternyata sangat mirip dengan wajah orang lain, sehingga dirinya percaya dan terkelabui.
Namun setelah melakukan pembandingan lebih teliti, Henri menyadari bahwa foto wisuda tersebut bukanlah Jokowi, melainkan seseorang yang berbeda yang berdiri di belakang, nomor tiga dari kanan.
Ia juga membagikan foto lain yang diduga lebih jelas dan asli, berasal dari teman-teman Jokowi saat wisuda Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 di Balaiirung November 1985.
Unggahan ini memicu beragam reaksi dari warganet yang menyampaikan pandangan mereka terkait pengakuan tersebut.
Beberapa netizen menilai pengakuan ini sebagai bentuk keberanian mengoreksi kesalahan, sementara yang lain menyampaikan kecurigaan atas agenda besar yang dianggap melibatkan Jokowi dan institusi terkait.
Kasus dugaan ijazah palsu Jokowi sendiri menjadi sorotan publik sejak beberapa waktu lalu, yang berawal dari pernyataan candaan Jokowi pada 2013 tentang indeks prestasi kumulatifnya di UGM yang dianggap janggal.
Pakar telematika Roy Suryo juga mengungkapkan latar belakang pelaporan tersebut, yang memicu penelusuran dan bahkan gugatan hukum terhadap tudingan ijazah palsu.
Meski begitu, upaya tersebut berujung pada penahanan pelapor karena dianggap melakukan ujaran kebencian.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM kemudian merilis fotokopi ijazah Jokowi sebagai klarifikasi atas kontroversi ini.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
