Dokter Tifa Bongkar Kejanggalan Bukti Ijazah Jokowi: Hanya Fotokopi, Bukan Dokumen Asli

Repelita Jakarta - Pakar forensik sekaligus aktivis, Dokter Tifa, mempertanyakan keputusan Bareskrim Polri yang hanya menampilkan salinan fotokopi ijazah dalam konferensi pers terbaru terkait polemik dokumen pendidikan Presiden Jokowi.

Menurut Tifa, dalam forum resmi yang digelar Kamis lalu, Bareskrim hanya menunjukkan citra dari fotokopi ijazah tanpa memperlihatkan dokumen asli ataupun versi digital beresolusi tinggi dari dokumen primer tersebut.

Ia menyayangkan tidak digunakannya pendekatan forensik ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis dalam pembuktian keaslian dokumen tersebut.

Tifa menyebutkan pentingnya penggunaan metode forensik digital yang valid, akurat, dan memenuhi standar keandalan ilmiah sehingga hasilnya bisa diuji dan digeneralisasi.

Ia mempertanyakan apakah penyelidikan hanya sebatas prosedural atau benar-benar melibatkan pengujian terhadap dokumen fisik asli.

Dalam pernyataannya di platform media sosial, Tifa menilai langkah Bareskrim itu mengundang kecurigaan publik.

Ia mengaku terkejut dengan keputusan untuk hanya menampilkan foto dari fotokopi, yang menurutnya tidak cukup kuat sebagai alat bukti forensik.

“Sekali lagi, saya tercengang dan sulit memahami, mengapa yang ditampilkan di layar raksasa, adalah foto dari fotokopi ijazah?” tulisnya.

Lebih lanjut, ia mempertanyakan apakah ada tekanan dari pihak-pihak berkepentingan yang menghalangi transparansi penuh dalam kasus ini.

“Bareskrim, ada yang Anda takuti?” tulis Tifa dalam unggahan yang sama.

Sementara itu, Bareskrim Polri menyatakan bahwa proses penyelidikan dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi telah dihentikan karena tidak ditemukan unsur pidana.

Namun, mereka tetap menjalin koordinasi dengan Polda Metro Jaya yang saat ini masih menangani laporan terpisah mengenai perkara serupa.

Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro selaku Dirtipidum Bareskrim menegaskan bahwa Bareskrim tidak akan mencampuri proses penyelidikan yang tengah berlangsung di Polda Metro Jaya.

Menurutnya, perkembangan kasus itu sepenuhnya berada di tangan penyidik wilayah dan pihaknya hanya akan memberikan dukungan teknis bila diminta.

Ia menyatakan bahwa segala proses lanjutan akan diinformasikan langsung oleh pihak penyidik kepada publik sesuai ketentuan hukum yang berlaku. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga