Budi Arie Dituding Terima Komisi dari Situs Judi Online, Roy Suryo Diduga Ada Kekuatan Besar yang Lindungi

 

Repelita Jakarta - Polemik dugaan keterlibatan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, dalam kasus judi online masih menjadi sorotan.

Dalam dakwaan yang dibacakan di persidangan, nama Budi Arie disebut menerima bagian keuntungan sebesar 50 persen dari sejumlah situs perjudian yang tidak diblokir oleh pemerintah.

Meski saat ini menjabat sebagai Menteri Koperasi dan telah membantah tuduhan tersebut, keraguan publik masih kuat.

Pakar telematika Roy Suryo mengungkapkan adanya kekuatan besar yang seolah melindungi kasus ini dari pengusutan secara tuntas.

“Jadi si pengantarnya ini, Tony Tomang (Zulkarnaen Apriliantony) konon goyang, nggak tahu karena apa. Karena ada chat WA juga yang beredar tuh. Dia konon mau mengubah BAP-nya, ini kan berarti ada kekuatan besar,” ujar Roy dikutip dalam kanal Youtube Forum Keadilan TV.

Menurut Roy, kekuatan tersebut bisa berasal dari tekanan politik maupun dorongan finansial.

Ia menjelaskan bahwa perubahan berita acara pemeriksaan (BAP) bisa terjadi sebelum tahap persidangan dimulai.

“Karena tekanan itu tadi, biasanya (BAP berubah). Bisa tekanan karena politik maupun fulus,” jelasnya.

Dalam dakwaan jaksa, keterlibatan Budi Arie dikaitkan dengan empat terdakwa utama yakni Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan alias Agus.

Keempatnya diduga menerima total dana sebesar Rp 15,3 miliar dari para pengelola situs perjudian untuk menjamin situs-situs tersebut tetap aktif.

Uang tersebut kemudian dibagikan kepada sejumlah pihak sebagai komisi, termasuk nama Budi Arie yang disebut turut mendapatkan bagian.

Menanggapi keterkaitannya dengan kasus ini, Budi Arie akhirnya memberikan pernyataan singkat.

"Gusti Allah mboten sare, Tuhan tidak pernah tidur, selesai," ucapnya di hadapan awak media di Gedung Merah Putih KPK.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga