
Repelita, Jakarta - Rekaman suara yang diduga milik Budi Arie Setiadi menuai sorotan karena menyentil PDIP dan Menko Polhukam Budi Gunawan.
Isi rekaman tersebut dianggap berpotensi mengganggu stabilitas politik pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan merusak hubungan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dalam rekaman itu, Budi Arie disebut menyampaikan bahwa tuduhan dirinya menerima 50 persen fee dari pengamanan situs judi online adalah hasil framing yang dilakukan oleh PDIP dan Budi Gunawan.
Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menilai diamnya Budi Arie bisa memperkeruh suasana politik nasional.
Ia menyebut PDIP adalah partai pemenang pemilu tiga kali dan Budi Gunawan saat ini menjabat sebagai Menko di Kabinet Merah Putih.
Jika isu ini terus dibiarkan tanpa klarifikasi, menurut Hensat, dapat merusak harmoni politik antara partai penguasa sebelumnya dan pemerintahan baru.
Hensat menyarankan agar Budi Arie segera menyampaikan klarifikasi.
Setidaknya, kata dia, Budi Arie perlu menyatakan bahwa suara dalam rekaman itu bukan dirinya.
“Karena suara itu dianggap sangat mirip dengan Budi Arie. Jika benar, ini serius. Jika tidak diklarifikasi, akan berdampak buruk,” ujarnya.
PDIP tidak tinggal diam atas beredarnya rekaman tersebut.
Beberapa kader partai langsung melaporkan dugaan pencemaran nama baik dan fitnah ini ke Bareskrim Polri.
Menurut Hensat, langkah pelaporan tersebut menunjukkan bahwa PDIP meyakini suara dalam rekaman itu memang milik Budi Arie.
Ia menegaskan, Budi Arie sebagai menteri di kabinet perlu bersikap tegas dan menjelaskan posisinya.
Polemik yang berlarut dikhawatirkan bisa memperumit hubungan Presiden Prabowo dengan PDIP.
Padahal, Prabowo tengah berusaha menjalin komunikasi politik yang harmonis dengan PDIP.
Isu seperti ini, jika tidak segera direspons, bisa memicu ketegangan antara Prabowo dan Megawati.
Sebelumnya, Puan Maharani sebagai Ketua DPP PDIP meminta Budi Arie mengklarifikasi isi rekaman yang menyeret nama PDIP dalam isu judi online.
Menurutnya, klarifikasi dibutuhkan agar tidak menimbulkan fitnah yang lebih besar di tengah masyarakat.
“Jangan bicara sembarangan. Segera klarifikasi agar tidak memunculkan spekulasi liar,” tegas Puan di Kompleks Parlemen, Senayan.
Meski begitu, Puan juga mengingatkan agar publik tidak terburu-buru menyimpulkan dan menunggu pernyataan resmi dari Budi Arie.
Isu ini mencuat setelah nama Budi Arie disebut dalam sidang kasus judi online Kominfo.
Rekaman yang beredar memperdengarkan suara pria yang menyatakan dirinya menjadi korban framing oleh PDIP dan Budi Gunawan.
Laporan ke Bareskrim diajukan sejumlah kader PDIP pada 27 Mei lalu.
Ketua Umum relawan Projo itu dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal 310 dan 311 KUHP terkait pencemaran nama baik dan fitnah.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

