Repelita Jakarta - Kader PKB, Umar Hasibuan, memberikan tanggapan keras atas viralnya video editan yang menampilkan simbol kaum pelangi berjoget di depan Ka’bah.
Video ini menimbulkan kemarahan luas karena dianggap menghina tempat suci umat Islam.
Umar menyebut tindakan pembuat video tersebut sebagai perbuatan yang sangat keji dan tidak bermoral.
Ia mengaitkan insiden ini dengan kekhawatiran terhadap dampak negatif teknologi kecerdasan buatan jika digunakan tanpa pengawasan.
Menurut Umar, hal ini menjelaskan alasan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menolak penerapan AI dalam kurikulum sekolah seperti yang diusulkan oleh Gibran.
Video berdurasi 29 detik itu menunjukkan sejumlah individu mengenakan atribut LGBT dan pakaian terbuka menari di depan Ka’bah dengan iringan musik.
Bendera warna pelangi juga terlihat berkibar di sekitar Masjidil Haram.
Video ini diunggah oleh seorang seniman asal Jerman yang dikenal mendukung gerakan LGBT dan pro-Israel.
Reaksi keras muncul dari netizen yang menyerukan agar akun tersebut dilaporkan secara masif.
Dalam keterangan video, pembuatnya menyatakan acara tersebut sebagai perayaan Hari Christopher Street, perhelatan tahunan untuk memperjuangkan hak kaum LGBT.
Kontroversi ini menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap teknologi digital agar tidak disalahgunakan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
