Repelita Jakarta - Peneliti media dan politik Buni Yani menanggapi kabar Presiden Joko Widodo yang dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia.
Ia menilai bila benar Jokowi menggantikan Kaesang Pangarep sebagai ketua umum, maka Pemilihan Raya PSI yang akan berlangsung akhir Mei 2025 akan menjadi proses pergantian kepemimpinan yang tidak biasa.
Menurut Buni, biasanya regenerasi kepemimpinan berlangsung dari yang lebih tua ke yang muda, bukan sebaliknya.
Ia menilai tindakan ini menunjukkan pola pikir dan cara kerja partai yang tidak lazim.
Sebelumnya, PSI dikenal bangga memiliki anggota dan pemimpin yang masih muda.
Namun kali ini, partai dianggap melanggar prinsip tersebut dengan mencari ketua umum yang sudah berusia lanjut dan memasuki masa pensiun.
Buni menyebut fenomena ini sebagai sesuatu yang berbeda dari biasanya.
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana, menyatakan dukungan terhadap rencana Jokowi maju sebagai calon ketua umum.
William menilai kerja nyata Jokowi yang telah dirasakan sejak masa Gubernur DKI Jakarta menjadi alasan kuat mendukung pencalonannya.
Ia juga menyinggung kontribusi Jokowi yang menginisiasi konsep 'Partai Super Terbuka' yang menginspirasi pelaksanaan Pemilihan Raya PSI.
Karena itu, menurut William, wajar jika kader PSI memberikan posisi istimewa kepada Jokowi dalam kontestasi ini.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok