Repelita Jakarta - Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais menilai kondisi sosial, politik, dan ekonomi bangsa saat ini mirip dengan gejolak yang terjadi pada Mei 1998 atau 27 tahun lalu.
Amien Rais menyebut Presiden Prabowo Subianto sedang berusaha keras memperbaiki keadaan bangsa yang dinilai rusak setelah sepuluh tahun di bawah kepemimpinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Menurut Amien, berbagai persoalan berat ditinggalkan oleh pemerintahan Jokowi, seperti meluasnya kemiskinan dan meningkatnya pengangguran baik yang struktural maupun terselubung.
Amien Rais juga menyebut institusi Polri masih menunjukkan kesetiaan kuat kepada ayah Wapres Gibran Rakabuming Raka hingga sekarang.
Ia menegaskan Prabowo terus mengalami tekanan dari Jokowi yang berasal dari luar serta dari Gibran yang ada di dalam.
Saat ini, Jokowi tengah menghadapi sejumlah proses hukum terkait dugaan pemalsuan ijazah.
Proses hukum tersebut meliputi gugatan pengadilan dan laporan polisi yang dilayangkan oleh berbagai pihak, mulai dari relawan hingga Jokowi sendiri.
Salah satu gugatan diajukan oleh pengacara Muhammad Taufiq ke Pengadilan Negeri Surakarta atas tuduhan pemalsuan ijazah.
Dalam gugatan tersebut, selain Jokowi, juga tergugat KPU Surakarta, SMA Negeri 6 Surakarta, dan Universitas Gadjah Mada.
Taufiq menuntut agar ijazah Jokowi ditunjukkan ke publik oleh para pihak terkait.
Di sisi lain, Jokowi juga membuat laporan ke Polda Metro Jaya atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.
Jokowi menginstruksikan ajudan dan kuasa hukumnya mengumpulkan bukti dari media sosial untuk memperkuat laporan tersebut.
Laporan itu dibuat setelah Jokowi merasa dirugikan dan mengajukan pelaporan pada 30 April 2025.
Dalam laporannya, Jokowi menuding adanya pelanggaran Pasal 310 KUHP, Pasal 311 KUHP, serta Pasal 305 Jo 51 ayat 1 UU ITE.
Selain itu, pada 9 Desember 2024, Ketua TPUA Egi Sudjana melaporkan dugaan ijazah palsu yang melibatkan Jokowi.
Laporan ini diterima sebagai Laporan Informasi dengan nomor LI/39/IV/RES.1.24./2025 pada 9 April 2025 di Direktorat Tindak Pidana Umum.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
