Repelita, Makassar - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman secara blak-blakan mengaku pernah ditegur oleh Wakil Presiden karena menutup perusahaan milik mafia beras.
Pengakuan itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara wisuda Universitas Hasanuddin.
"Saya juga, kami pernah ditegur Wakil Presiden. Gara-gara ada mafia beras, kami tutup perusahaannya. Ternyata semuanya adalah pemimpin besar di dalamnya," ujar Amran di hadapan para wisudawan.
Ia mengungkapkan bahwa saat itu dirinya mendapat tekanan setelah mengambil keputusan menutup perusahaan yang dinilai terkait mafia pangan.
Namun, Amran menegaskan tidak menyesali langkahnya. Ia merasa telah mengambil tindakan yang benar untuk kepentingan rakyat.
"Kalau niat kita benar, kita tidak perlu takut. Kami memang dimarahi, tapi demi rakyat, kami jalan terus," katanya.
Amran tidak menyebutkan siapa sosok Wakil Presiden yang dimaksud.
Ia hanya mengatakan bahwa jabatan tersebut berada di atasnya saat dirinya menjabat sebagai Menteri Pertanian.
Pengakuan ini memicu respons dari warganet. Banyak yang menyayangkan jika benar seorang Wapres justru menegur kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat.
"Kalau benar ada Wapres marah karena mafia disentuh, ini jelas pengkhianatan terhadap rakyat," tulis akun @NusantaraBersuara.
"Salut sama Pak Amran. Pejabat kayak gini yang dibutuhkan negeri ini," ujar netizen lain dengan akun @TeguhTanahAir.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok