Repelita Jakarta - Keputusan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, yang memasukkan 11 kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke dalam Tim Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, mendapat kritik tajam dari pengamat politik, Rocky Gerung.
Menurut Rocky, keputusan tersebut menunjukkan adanya upaya untuk menumpuk kekuasaan di kementerian. “Sepertinya, mumpung ada kekuasaan, pastikan bahwa relasi-relasi politik ditumpuk di Kementerian,” kata Rocky Gerung di X.com.
Rocky menyoroti fakta bahwa banyak kader PSI yang dimasukkan, bahkan ada pasangan suami istri yang terlibat dalam tim tersebut. “Bayangkan ada 11 kader dari partai PSI, menterinya adalah Menteri Kehutanan, dimasukkan seluruh kadernya di situ, bahkan ada yang meneliti, ada suami istri,” lanjutnya.
Bagi Rocky, keputusan ini menunjukkan bahwa efisiensi yang diklaim pemerintah sepertinya hanya isapan jempol belaka. “Bocoran-bocoran ini pasti menuntun kembali kita untuk menyimpulkan bahwa efisiensi ini memang sekadar omon-omon. Kasus semacam ini pasti banyak itu,” tegasnya.
Namun, Rocky juga mengapresiasi warganet yang membongkar masalah ini. “Mata netizen betul-betul cerdik untuk menemukan jejak persembunyian para manipulator,” ujarnya.
Rocky mengingatkan agar masalah ini segera diselesaikan oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. “Ini harus dikejar Prabowo. Karena membersihkan dari dalam itu penanda bahwa ia bisa membersihkan di luar,” tandasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok