Repelita, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Agus Subiyanto, menegaskan bahwa prajurit aktif yang menduduki jabatan sipil harus mundur. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Agus sebagai respons terhadap sejumlah anggota TNI aktif yang mengisi posisi jabatan di kementerian dan lembaga lain.
Pernyataan tersebut menuai pujian dari berbagai pihak, salah satunya adalah Kritikus Faizal Assegaf. Faizal menilai langkah yang diambil oleh Panglima TNI ini merupakan sikap yang elegan dan bijaksana. Ia juga menganggap keputusan ini sebagai upaya untuk menyerap aspirasi publik serta menegakkan aturan secara konsisten.
"Sikap elegan dan bijaksana Panglima TNI menyerap aspirasi publik untuk menegakan aturan secara konsisten," ujar Faizal di akun X-nya, Selasa (11/3/2025).
Menurut Faizal, langkah ini mencerminkan komitmen terhadap kepatuhan pada Undang-Undang (UU) dan konstitusi dalam bernegara. Ia juga menambahkan bahwa mengutamakan kepatuhan terhadap aturan hukum adalah hal yang penting dalam menjaga negara.
"Utamakan kepatuhan atas UU dan konstitusi dalam bernegara," tambahnya.
Pernyataan Jenderal Agus Subiyanto mengenai mundurnya prajurit TNI aktif yang mengisi jabatan sipil ini sejalan dengan Pasal 47 Ayat (2) UU TNI. Pasal tersebut mengatur bahwa prajurit TNI hanya diperbolehkan menduduki jabatan sipil di institusi tertentu, seperti di bidang politik dan keamanan negara, pertahanan negara, serta lembaga-lembaga seperti Mahkamah Agung, Lembaga Ketahanan Nasional, hingga Badan Narkotika Nasional.
"Prajurit TNI aktif yang menjabat di kementerian atau lembaga lain akan pensiun dini atau mengundurkan diri dari dinas aktif," kata Agus kepada wartawan, Senin (10/3/2025).
Pernyataan tersebut mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan yang mendukung langkah Panglima TNI untuk menjaga agar TNI tetap fokus pada tugas utama mereka sebagai aparat pertahanan negara.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
