Repelita Jakarta - Kejaksaan Agung diminta mengusut tuntas kasus tata kelola minyak mentah yang diduga merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah. Ketua Umum Gema Nasional, Eko Saputra, menuding Menteri BUMN Erick Thohir terlibat dalam jaringan korupsi besar di dalam tubuh Pertamina.
“Kami menduga bahwa dalam hal ini adanya konspirasi dan keterlibatan Erick Thohir dan kolega, termasuk Riza Chalid. Korupsi yang telah merugikan negara hingga nyaris mencapai Rp1000 triliun ini harus diusut,” ujar Eko usai aksi demonstrasi di depan Kantor Kejagung, Jakarta.
Erick Thohir dan saudaranya, Boy Thohir, disebut-sebut sebagai bagian dari komplotan raja minyak Indonesia, Riza Chalid, yang namanya kerap dikaitkan dengan skandal besar di sektor energi.
“Kami juga meminta secara tegas dan keras kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto agar membentuk satgas khusus untuk mengungkap kasus korupsi yang terjadi di Pertamina,” tegasnya.
Eko menuntut agar jika dugaan tersebut benar, Erick Thohir segera dicopot dari jabatannya sebagai Menteri BUMN.
“Jika benar dugaan kami bahwa dalam kasus ini adanya campur tangan Erick Thohir Cs, maka kami meminta dengan sangat supaya Bapak Presiden untuk segera memecat dan mencabut jabatan Menteri BUMN dari Erick Thohir,” imbuhnya.
Ia berharap Prabowo berani membongkar tuntas kasus tersebut serta menangkap semua pelaku utama di baliknya.
“Maka oleh karena itu kami dari Gerakan Muda Nasional melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Kejaksaan Agung RI menuntut agar Menteri BUMN Erick Thohir dan saudaranya Boy Thohir plus Riza Chalid bertanggung jawab terhadap kerugian negara dan masyarakat,” katanya.
Pihaknya juga meminta agar Kejaksaan Agung transparan dalam menangani kasus ini dan tidak terkesan melindungi pihak tertentu.
“Kami meminta Kejaksaan Agung RI agar transparan dan tidak main kucing-kucingan serta terkesan seolah-olah sudah ‘diamankan’ pasca bertemu dengan Erick Thohir Cs hingga larut malam. Presiden harus membentuk tim khusus dan menyelidiki keterlibatan Erick Thohir dan Boy Thohir. Jika dugaan kami benar, maka harus dihukum seberat-beratnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Erick Thohir diketahui menemui Jaksa Agung pada malam hari tak lama setelah Kejagung merilis penahanan tersangka korupsi minyak mentah dan produk kilang. Pertemuan itu berlangsung sebelum Erick menghadiri retret kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah.
"Kemarin saya meeting sama Pak JA (Jaksa Agung) sebelum ke Magelang jam 11 malam. Kami apresiasi yang dilakukan Kejaksaan, kami hormati," kata Erick. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok