Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dirut Pertamina Minta Maaf ke Publik, Kasus Korupsi Minyak Makin Disorot

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri dalam Rapat Dengar Pendapar (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Repelita Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan permohonan maaf kepada publik terkait kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak Pertamina. Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Grha Pertamina, Jakarta, pada Senin.

Simon menegaskan bahwa dirinya siap mendukung Kejaksaan Agung dalam mengusut kasus tersebut. Dugaan tindak pidana korupsi ini mencakup tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina, termasuk subholding serta kontraktor kontrak kerja sama.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti jumlah kekayaan Simon karena Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya belum tersedia di laman resmi e-LHKPN KPK. Namun, berdasarkan laporan keuangan Pertamina tahun 2022, Direktur Utama Pertamina diperkirakan menerima gaji dan bonus mencapai Rp 36,9 miliar per tahun atau sekitar Rp 3 miliar per bulan.

Sebelum menjabat sebagai Dirut Pertamina, Simon menjabat sebagai Komisaris Utama dan Independen Pertamina sejak 10 Juni 2024. Ia memiliki latar belakang di dunia bisnis tambang dan pernah menjabat sebagai Personal Assistant CEO serta Direktur di PT Nusantara Energi. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Agro Industri Nasional (Agrinas) yang menjalankan proyek Food Estate di Kalimantan Tengah.

Dalam wawancara sebelumnya, mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengungkapkan bahwa gaji komisaris utama sekitar 45 persen dari gaji Direktur Utama Pertamina. Selain gaji pokok, direksi dan komisaris juga mendapatkan bonus tantiem yang bisa mencapai puluhan miliar rupiah.

Simon Aloysius Mantiri lahir di Kamasi, Tomohon, Sulawesi Utara, dan merupakan anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra. Ia ditunjuk sebagai Direktur Utama Pertamina melalui Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina (Persero) pada 4 November 2024.

Setelah menamatkan pendidikan di Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2003, Simon bekerja sebagai engineer di sektor minyak dan gas di blok South East Sumatera milik China National Offshore Oil Corporation (CNOOC). Ia juga menyelesaikan pendidikan profesi keinsinyuran serta meraih gelar Master of Business Administration (MBA).

Kasus dugaan korupsi tata kelola minyak Pertamina ini masih terus bergulir dan menjadi perhatian publik. Kejaksaan Agung diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya.(*).

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved