Repelita Jeddah - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) secara resmi mengadopsi usulan Liga Arab untuk mengambil alih Gaza dan menyerukan dukungan dari komunitas internasional terhadap inisiatif tersebut.
Keputusan ini diambil dalam pertemuan darurat di Jeddah, Arab Saudi, hanya tiga hari setelah Liga Arab meratifikasi rencana tersebut dalam pertemuan puncak di Kairo. Usulan tersebut mengarah pada rekonstruksi Gaza dengan menempatkannya di bawah pemerintahan Otoritas Palestina di masa mendatang.
"OKI mengadopsi rencana tentang pemulihan dan rekonstruksi awal Gaza," demikian isi komunike yang dikutip dari kantor berita AFP. OKI juga mendesak komunitas internasional dan lembaga keuangan global serta regional untuk segera memberikan dukungan terhadap rencana tersebut.
Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, menyambut baik dukungan dari OKI dan berharap rencana ini mendapatkan persetujuan lebih luas dari komunitas internasional, termasuk Uni Eropa, Jepang, Rusia, dan China. "Langkah selanjutnya adalah menginternasionalkan rencana ini melalui adopsi oleh pihak-pihak utama," ujarnya.
Namun, rencana yang diusulkan Mesir ini tidak menguraikan secara spesifik peran Hamas di Gaza, sehingga mendapat penolakan dari Amerika Serikat dan Israel. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menyebut bahwa rencana tersebut belum memenuhi ekspektasi Washington.
Sementara itu, utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, memberikan reaksi yang lebih positif, dengan menyebut usulan Mesir sebagai langkah pertama yang beritikad baik dalam menangani situasi Gaza.
Di sisi lain, usulan kontroversial dari mantan Presiden AS Donald Trump terkait Gaza terus menuai kecaman. Trump sebelumnya mengusulkan agar AS mengambil alih wilayah tersebut dan mengubahnya menjadi "Riviera Timur Tengah", serta mendorong warga Palestina untuk pindah ke negara tetangga seperti Mesir atau Yordania.
Rabha Seif Allam, dari Pusat Studi Politik dan Strategis Al-Ahram di Kairo, menilai bahwa langkah Mesir merupakan upaya membangun koalisi luas yang menolak pemindahan warga Palestina dari Gaza.
Saat ini, komunitas internasional terus mencermati perkembangan usulan ini di tengah krisis yang masih berlangsung di Gaza.(*).
Editor: 91224 R-ID Elok