Repelita Jakarta - Sosok Wirda Mansur, anak pendakwah Yusuf Mansur, kembali menjadi sorotan di media sosial. Kali ini namanya ramai dibicarakan di platform X setelah muncul unggahan dari seorang pengguna yang membuat surat terbuka kepada Wirda Mansur.
Akun @basoikangrobak mengunggah protes yang menyinggung soal 'hutang' Wirda Mansur terhadap puluhan ribu orang yang tergabung dalam komunitas bentukan putri Yusuf Mansur tersebut. Dalam unggahan itu, terlihat potret Wirda yang tengah berada di luar negeri sambil menenteng ponsel keluaran terbaru, seolah menggambarkan kehidupannya yang mewah.
"Surat terbuka untuk saudari Wirda Mansur/Wirda Salamah Ulya. Tolong dibayar hutangnya ka. Maaf saya viralkan karna kamu diingetin personal kaga digubris," tulis akun tersebut.
"Konteks: hutang sama komunitas berbayar yg pernah dia buat. Berbayar 100k/orang. Total member 90k kurleb. Hiatus hampir 2 tahun, member ditinggalkan tanpa kejelasan," lanjutnya.
Akun tersebut turut melampirkan bukti-bukti yang menggambarkan kondisi anggota komunitas yang kini seolah diabaikan begitu saja. Hingga berita ini ditayangkan, cuitan tersebut mendapatkan lebih dari 5 juta penayangan dan 55 ribu tanda suka. Namun, hingga saat ini Wirda Mansur tampak belum merespons surat terbuka tersebut.
Wanita kelahiran 29 November 2001 ini memiliki nama lengkap Wirda Salamah Ulya. Ia dikenal sebagai Wirda Mansur, mengikuti nama belakang ayahnya yang merupakan pendakwah terkenal di Tanah Air, Yusuf Mansur. Sementara ibunya bernama Siti Maemunah. Wirda adalah anak pertama dari lima bersaudara, dengan empat adik bernama Qumii Rahmatal Qulub, Aisyah Humairoh Hafidzoh, Muhammad Kun Syafii, dan Muhammad Yusuf Al Haafidz.
Sejak kecil, Wirda dikenal sebagai penghafal Al-Qur'an. Ia berhenti sekolah dan fokus menghafal Al-Qur'an sejak usia 9 tahun, meskipun tetap melanjutkan pendidikan formalnya. Wirda sempat bersekolah di Yordania, lalu pindah ke Amerika Serikat, namun pendidikannya di luar negeri tidak tuntas. Ia akhirnya menyelesaikan pendidikan melalui paket B dan C di Indonesia.
Saat ini, Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) mencatat Wirda sebagai mahasiswi jurusan Ilmu Hadis di Institut Daarul Qur'an Jakarta. Wirda juga mengaku sedang mengambil double degree di University of Buckingham, Inggris, serta pernah mengikuti program International Baccalaureate (IB) di Oxford pada 2017 dan berkuliah di Raffles University selama tiga semester. Namun, klaim pendidikan ini kerap dipertanyakan oleh warganet yang menuduh Wirda melakukan pembohongan publik.
Selain dikenal sebagai influencer, Wirda juga seorang penulis yang telah menerbitkan lima buku sejak 2016 hingga 2020, antara lain "Reach Your Dreams", "Be Calm, Be Strong, Be Grateful", "Be The New You", "Remember Me & I Will Remember You", dan "Unlimited You". Ia juga pernah terlibat dalam film "Cahaya Cinta Pesantren" (2016) dan "The Santri" (2019), serta merilis beberapa single lagu.
Meski masih muda, Wirda mengaku telah menjalani berbagai bisnis yang membuatnya terbilang sukses. Salah satunya adalah hak aset di perusahaan Paytren yang dibangun bersama ayahnya, meski perusahaan tersebut resmi ditutup pada Mei 2024 karena pelanggaran aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Wirda juga sempat membuat NFT dan meluncurkan koin crypto pada Februari 2022, meski langkah ini menuai kritik karena risiko rug pull yang tinggi. Selain itu, komunitas Millenial Anti Bokek (MAB) yang ia bentuk dengan konsep edukasi kewirausahaan kini viral karena diduga menelantarkan sekitar 90 ribu anggotanya yang sudah membayar uang muka.
Selain itu, Wirda mendirikan PT Wirdamae Grup Indonesia pada 2019 yang menaungi berbagai bisnisnya, mulai dari fashion hingga kosmetik. Ia juga menjabat sebagai Direktur Utama perusahaan ini, dengan klaim keuntungan mencapai Rp 3 miliar per bulan dari bisnis fashion muslimah kekinian.
Bisnis lain yang dijalankan Wirda termasuk biro perjalanan 'Wisatahati Tour and Travel' bersama ayahnya serta brand kosmetik "Wakeup Make Up" yang baru-baru ini mengadakan campaign bagi-bagi THR untuk pelanggan setianya.
Tak hanya fokus pada bisnis, Wirda juga terlibat dalam pengelolaan pesantren. Salah satunya adalah Pesantren Daarul Mansur di Indramayu, Jawa Barat, yang akan menampung santri setara SMP dan SMA dengan biaya masuk sebesar Rp 4 juta hingga lulus, serta SPP bulanan di bawah Rp 700 ribu.
Hingga kini, polemik soal komunitas berbayar yang menuding Wirda menelantarkan anggotanya masih menjadi perhatian publik. Namun, Wirda sendiri belum memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok