Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sindir Cawe-cawe Jokowi Demi Fufufafa Jadi Presiden, Amien Rais Ingatkan Pesan SBY Jangan Ada Dua Matahari

 Kritik Amien Rais ke Jokowi: Politik Belah Bambu hingga Mental Koncoisme

Repelita Jakarta - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Muhammad Amien Rais, kembali melontarkan kritik pedas terhadap mantan Presiden Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka.

Amien menilai Jokowi masih terus ikut campur dalam pemerintahan meskipun kepemimpinan nasional telah beralih ke Presiden Prabowo Subianto sejak 20 Oktober 2024.

"Presiden SBY beberapa waktu lalu mengingatkan kita semua jangan sampai ada dua matahari dalam kepemimpinan nasional," ujar Amien di X pribadinya @realAmienRais (16/2/2025).

Dikatakan pria yang dikenal sebagai lokomotif Reformasi ini, jika dalam sebuah kepemimpinan terdapat dua matahari, maka bisa dipastikan rakyat akan mengalami kesengsaraan.

"Apalagi kepemimpinan politik buat sebagian pemimpin yang kurang terdidik dan bodoh. Pasti menimbulkan sengsara rakyatnya," tukas mantan Ketua MPR RI ini.

Amien menegaskan bahwa peringatan SBY itu harus dijadikan perhatian serius, mengingat Jokowi masih terus berperan aktif dalam dinamika politik nasional.

"Kita sudah punya presiden baru sejak 20 Oktober tahun lalu, yaitu Pak Prabowo Subianto, tetapi Jokowi alias Mulyono masih saja cawe-cawe," cetusnya.

Menurutnya, mantan presiden itu sengaja berupaya mengendalikan pemerintahan dan bahkan memiliki target politik tertentu.

"Ingin mengatur negeri dan target politiknya jelas menurut saya, yaitu membuat kepresidenan Prabowo gagal," tegas pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Ia pun menuding bahwa tujuan utama Jokowi adalah membuka jalan bagi Gibran untuk menjadi Presiden Indonesia berikutnya.

"Supaya Gibran si Fufufafa bisa jadi Presiden ke-9 Indonesia," sindirnya.

Lebih lanjut, Amien melontarkan kritik keras terhadap kapasitas Gibran sebagai pemimpin.

"Kita bisa bayangkan bagaimana bila Fufufafa, si anak haram konstitusi, pendidikannya gak jelas, tanpa kapasitas, integritasnya rusak berat, moralitasnya busuk, kemudian bisa jadi presiden. Apa Indonesia tidak menjadi bahan ketawaan dan sinisme dunia?" cetusnya.

Amien juga menyebut bahwa Jokowi kini telah menjadi pesaing kekuasaan yang dapat mengganggu stabilitas pemerintahan.

"Jokowi yang terus-terusan melakukan intervensi politik destruktif hakikatnya telah menjadi pesaing tunggal kekuasaan," tambahnya.

Di akhir pernyataannya, Amien menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk menentukan sikap terhadap peran Jokowi dan Gibran di panggung politik nasional.

"Nah, akhirnya terpulang pada kita semua, anak bangsa, apakah kita biarkan terus Jokowi dan Gibran Fufufafa bebas merdeka mengguncang-guncang republik yang kita cintai bersama," tandasnya.

"Ataukah kita berikan perlawanan politik pada Mulyono sebagai sumber masalah yang terus-menerus merusak Indonesia," pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved