
Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti respons Istana terhadap tagar Indonesia Gelap yang digaungkan oleh mahasiswa dan masyarakat sipil. Menurutnya, Istana terlihat panik dalam menghadapi narasi tersebut dan gagal memberikan respons yang tepat.
Rocky menilai para juru bicara Istana tidak mampu memahami makna di balik tagar Indonesia Gelap yang mencerminkan kondisi ekonomi, politik, dan sosial di Indonesia.
"Istana memang tergopoh-gopoh melawan narasi Indonesia Gelap. Kita lihat bagaimana reaksi dari para juru bicara Istana, mereka tidak mampu mendefinisikan atau memaknai apa itu yang dimaksud dengan Indonesia Gelap," ujar Rocky, dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Minggu.
Menurut Rocky, respons Istana justru kontraproduktif karena berusaha membantah realitas yang dirasakan masyarakat dengan menciptakan narasi tandingan seperti Indonesia Terang.
"Yang terjadi justru bantahan seperti 'Indonesia terang, Presiden Prabowo paham demokrasi'. Mereka membuat semacam klaim Indonesia Terang, padahal faktanya Indonesia memang gelap. Utang yang menumpuk, tagihan yang jatuh tempo, dan situasi ekonomi yang semakin sulit akan membuat Indonesia makin gelap," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pihak Istana gagal dalam menyusun strategi komunikasi publik hingga berujung pada respons yang tidak relevan dengan situasi nyata.
"Keadaan Indonesia yang gelap ini tidak bisa dibantah hanya dengan mengatakan 'Pak Prabowo adalah orang yang bisa kita percaya'. Bukan begitu caranya. Kemampuan komunikasi Istana sangat buruk, mereka seakan bersikap defensif, padahal data dan fakta menunjukkan kondisi ekonomi dan politik kita memang mengkhawatirkan," lanjut Rocky.
Rocky juga menekankan bahwa keresahan masyarakat terhadap kondisi negara tidak bisa dihapus hanya dengan narasi optimistis tanpa dasar. Menurutnya, keadaan sulit ini nyata dirasakan oleh berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga hingga anak sekolah.
"Kegelapan ini dirasakan langsung oleh emak-emak yang kesulitan ekonomi. Bahkan anak-anak SD tahu ada yang tidak benar dalam sistem pendidikan karena guru jarang datang dan mereka ditelantarkan," kata Rocky.
Sebagai solusi, ia menyarankan agar pemerintah tidak menghindari kritik, melainkan mencari cara untuk memperbaiki kondisi yang ada.
"Indonesia Gelap bukan bentuk keputusasaan, tapi protes. Mestinya mereka nyalakan lampu, bukan malah menghukum orang yang menyampaikan kegelapan itu," pungkasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

