Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Prabowo Dianggap Tertahan Oleh Pengaruh Pemerintahan Sebelumnya, Rocky Gerung: Pujian Terus-Menerus Pada Jokowi Menyebabkan Isu Kepemimpinan Baru Terganggu

Foto : Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung menilai Presiden Prabowo Subianto tengah menghadapi tantangan besar dalam mengukuhkan kepemimpinannya.

Menurutnya, Prabowo tampak mulai "diisolasi" oleh lingkaran dalam yang masih dipenuhi figur-figur dari pemerintahan sebelumnya.

Hal ini berakibat pada tersumbatnya aspirasi mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil, yang menuntut reformasi nyata dalam pemerintahan.

Rocky mengungkapkan bahwa kemungkinan besar banyak persoalan mendasar dari gerakan protes ini tidak sampai sepenuhnya ke telinga Prabowo.

Informasi yang diterima bisa saja telah disaring atau disesuaikan oleh para penasihatnya, sehingga respons yang diberikan tidak selaras dengan harapan publik.

"Saya menduga banyak inti masalah dari protes gerakan ini yang tidak sampai secara utuh dalam pikiran Pak Prabowo karena mungkin disensor oleh kalangan dalamnya," ujar Rocky dalam kanal YouTube-nya, Rocky Gerung Official, Jumat, 28 Februari 2025.

Gelombang tuntutan dari mahasiswa dan akademisi untuk membersihkan kabinet dari pengaruh pemerintahan sebelumnya semakin gencar.

Namun, sejauh ini, langkah yang diambil Prabowo masih terbatas, hanya merombak satu posisi menteri.

Rocky menyoroti bahwa tim komunikasi politik di sekitar Prabowo tampaknya belum berhasil menerjemahkan urgensi tuntutan masyarakat sipil.

Akibatnya, Prabowo belum menunjukkan reaksi yang sesuai dengan ekspektasi publik.

"Prabowo tidak mendapat sense of urgency untuk memenuhi tuntutan dari kalangan akademisi, mahasiswa, dan dosen hari-hari ini," lanjut Rocky.

Salah satu hal yang juga dikritik Rocky adalah sikap Prabowo yang belakangan ini sering memuji Jokowi.

Hal ini memunculkan anggapan bahwa transisi kepemimpinan tidak berlangsung sebagaimana mestinya, melainkan hanya peralihan kekuasaan dari Jokowi ke Prabowo tanpa perubahan mendasar.

"Kalau pujian diberikan dalam porsi wajar, orang masih bisa menerima," papar Rocky.

"Tapi kalau terus-menerus ditekankan bahwa kehadiran Pak Jokowi tidak bisa diabaikan dalam pemerintahan saat ini, maka publik akan menilai bahwa suksesi kepemimpinan sebenarnya tidak terjadi," jelas dia.

Bahkan dalam diskusi dengan mahasiswa, Rocky menggunakan istilah "kesirep" atau terhipnotis untuk menggambarkan bagaimana Prabowo masih berada dalam bayang-bayang pengaruh Jokowi.

Hal ini memperkuat kekecewaan publik yang menginginkan kepemimpinan baru yang lebih mandiri.

"Orang tidak menyangka bahwa bayangan Jokowi masih sangat kuat dalam pengambilan keputusan di pemerintahan ini. Ini menjadi persoalan etis, karena publik melihat cawe-cawe Jokowi masih terasa di kabinet Prabowo," tambahnya.

Namun, Rocky juga melihat ada indikasi bahwa Prabowo mulai menyadari situasi ini dan berupaya melakukan koreksi.

Salah satu pernyataan yang dianggap sebagai sinyal perubahan adalah ketika Prabowo menegaskan bahwa anggota kabinet yang tidak mampu menjalankan tugas sebaiknya mundur.

"Itu langkah yang positif, tapi retorika semata tidak cukup. Harus ada tindakan nyata agar publik melihat bahwa kebijakan Prabowo benar-benar mencerminkan independensinya," tutup Rocky. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved