Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Prabowo Akui Belum Memulai Upaya Perangi Korupsi, Faizal Assegaf: Warisan Rezim Jokowi

Faizal Assegaf Sebut Prabowo dan Partai Pendukungnya Terlibat Oligarki, Sebut  Rezim Semakin Mirip 'Gorong-Gorong'

Repelita Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tingginya tingkat korupsi di Indonesia saat berbicara dalam forum internasional World Government Summit 2025 di Dubai.

Dalam pernyataannya, Prabowo mengakui bahwa setelah lebih dari seratus hari menjabat, ia belum memulai upaya nyata dalam memerangi korupsi yang dianggapnya sebagai masalah serius di Indonesia.

Pernyataan Prabowo ini mendapat tanggapan kritis dari Faizal Assegaf, seorang kritikus politik yang menilai bahwa persoalan korupsi yang mengakar di Indonesia saat ini merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya, yakni era kepemimpinan Jokowi.

“Presiden Prabowo akhirnya mengaku, lebih dari seratus hari belum ada yang dikerjakan. Tentang upaya membasmi wabah ganas korupsi, perampokan tanah rakyat, garong kekayaan alam, konspirasi utang ribuan triliun, dll,” ujarnya di akun X pribadinya.

Menurut Faizal, tumpukan masalah korupsi, perampokan tanah rakyat, penguasaan kekayaan alam oleh oligarki, hingga utang negara yang menumpuk adalah dampak dari kebijakan rezim sebelumnya yang dinilainya sarat dengan praktik korupsi.

“Tumpukan kejahatan luar biasa itu, jelas tidak lepas dari warisan rezim super maling Jokowi dan kerakusan oligarki. Fakta kerusakan dalam bernegara yang tengah dihadapi oleh Prabowo dan bangsa Indonesia saat ini,” terangnya.

Ia menilai bahwa Prabowo menghadapi dilema dalam upaya memberantas korupsi karena adanya keterikatan politik dengan Jokowi.

Selama lima tahun menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan kemudian didukung menjadi Presiden, Prabowo dianggap memiliki utang politik kepada Jokowi.

Kondisi ini, menurut Faizal, membuat Prabowo seolah-olah tersandera dan belum bisa sepenuhnya bertindak tegas dalam memberantas korupsi.

Dalam pandangan Faizal, pernyataan Prabowo tentang korupsi yang mengkhawatirkan bisa diartikan sebagai pengakuan atas beratnya beban yang diwariskan dari pemerintahan Jokowi.

Namun, ia mempertanyakan sejauh mana keseriusan Prabowo dalam memberantas korupsi, mengingat adanya kekuatan oligarki yang kuat dan saling terkait dalam pusat kekuasaan.

Faizal juga menyindir bahwa tanpa tindakan konkret, upaya pemberantasan korupsi hanya akan menjadi sekadar retorika politik tanpa hasil yang nyata.

Ia menyoroti bahwa meski seluruh kekuasaan kini berada di tangan Prabowo, namun belum ada langkah nyata yang menunjukkan keberanian untuk melawan kekuatan besar di balik praktik korupsi yang mengakar.

“Liku tak elok itu membuat Prabowo seolah tersandera. Terlihat lelah dan terancam keok di ruang gelap kekuasaan kompromistis. Tanpa tindakan konkret, maling teriak maling…!” pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved