Repelita Jakarta - Maraknya graffiti "Adili Jokowi" yang muncul di berbagai kota besar Indonesia saat ini tidak muncul begitu saja. Menurut mantan Menpora era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Roy Suryo, fenomena ini tidak hanya akibat kelakuan Jokowi yang tidak seberapa, melainkan sebagai refleksi dari ketidakpuasan rakyat yang lebih luas.
Roy Suryo menyebutkan bahwa graffiti tersebut dapat ditemukan di kota-kota seperti Solo, Yogyakarta, Medan, Malang, Jakarta, hingga Surabaya. Ia menyatakan bahwa penyebaran graffiti ini menunjukkan banyaknya pihak yang merasa dirugikan oleh kebijakan-kebijakan Jokowi, yang bahkan terlihat dalam penjualan kaos bertuliskan "Adili Jokowi" yang laris manis di berbagai platform e-commerce.
Di sisi lain, Roy mengkritik pernyataan Jokowi yang menyebut bahwa aksi tersebut hanya ekspresi kalah Pilpres dan belum move on. Dalam wawancara eksklusif dengan Najwa Shihab melalui YouTube Mata Najwa, Jokowi mengatakan bahwa seruan itu hanyalah bentuk ekspresi dari pihak yang tidak puas dengan hasil Pilpres.
Roy menilai jawaban Jokowi tersebut terkesan kerdil dan tidak menjawab masalah yang lebih besar. "Sungguh sebuah jawaban yang sangat kerdil, kalau tidak ingin meminjam istilah khas Rocky Gerung: 'dungu'," ungkap Roy, menanggapi pernyataan Jokowi yang menarik kembali isu tersebut ke konteks Pilpres.
Menurut Roy, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah masih belum mengerti akar masalah yang dirasakan rakyat. Penyebaran graffiti ini bukan hanya soal pilpres, melainkan keluhan atas kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat banyak.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok