
Repelita Jakarta - Kader Partai Demokrat, Yan Harahap, baru-baru ini membagikan daftar gaji direksi perusahaan BUMN yang fantastis. Meskipun gaji yang diterima sangat tinggi, Yan menyoroti bahwa para petinggi perusahaan-perusahaan milik negara tersebut tetap terlibat dalam kasus korupsi.
“Tetap Korupsi!!!” ujar Yan Harahap dalam unggahannya di X pada Jumat (28/2/2025).
Ia menambahkan bahwa informasi terkait gaji para petinggi BUMN ini diperoleh dari laporan keuangan terbaru masing-masing perusahaan. "Informasi ini diambil dari laporan keuangan terbaru perusahaan-perusahaan tersebut," ungkapnya.
Namun, Yan juga menjelaskan bahwa besaran gaji yang diterima oleh para petinggi tersebut bisa berbeda-beda setiap tahunnya. "Perlu diingat bahwa gaji ini bisa berbeda-beda setiap tahun tergantung pada kebijakan perusahaan dan kinerja perusahaan tersebut," jelasnya.
Berikut ini rincian gaji para direksi beberapa perusahaan BUMN di Indonesia:
Bank Mandiri:
- Direktur Utama: Sekitar Rp5,9 miliar per bulan.
- Wakil Direktur Utama: Sekitar Rp5,31 miliar per bulan.
- Anggota Direksi Lainnya: Sekitar Rp5,015 miliar per bulan.
Bank Rakyat Indonesia (BRI):
- Direktur Utama: Sekitar Rp5,07 miliar per bulan.
- Wakil Direktur Utama: Sekitar Rp4,563 miliar per bulan.
- Anggota Direksi Lainnya: Sekitar Rp4,309 miliar per bulan.
Telkom Indonesia:
- Direktur Utama: Sekitar Rp4,23 miliar per bulan.
- Wakil Direktur Utama: Sekitar Rp3,807 miliar per bulan.
- Anggota Direksi Lainnya: Sekitar Rp3,596 miliar per bulan.
PT PP Pembangunan Perumahan:
- Direktur Utama: Sekitar Rp185,5 juta per bulan.
- Wakil Direktur Utama: Sekitar Rp167 juta per bulan.
- Anggota Direksi Lainnya: Sekitar Rp157,675 juta per bulan.
PT Adhi Karya:
- Direktur Utama: Sekitar Rp210,07 juta per bulan.
- Wakil Direktur Utama: Sekitar Rp189,063 juta per bulan.
- Anggota Direksi Lainnya: Sekitar Rp178,56 juta per bulan.
PT Semen Baturaja:
- Direktur Utama: Sekitar Rp263,72 juta per bulan.
- Wakil Direktur Utama: Sekitar Rp237,348 juta per bulan.
- Anggota Direksi Lainnya: Sekitar Rp224,162 juta per bulan.
Perusahaan Gas Negara (PGN):
- Direktur Utama: Sekitar Rp2,5 miliar per bulan.
- Wakil Direktur Utama: Sekitar Rp2,25 miliar per bulan.
- Anggota Direksi Lainnya: Sekitar Rp2,125 miliar per bulan.
Pertamina:
- Direktur Utama: Sekitar Rp3,2 miliar per bulan.
- Wakil Direktur Utama: Sekitar Rp2,88 miliar per bulan.
- Anggota Direksi Lainnya: Sekitar Rp2,72 miliar per bulan.
Angkasa Pura I:
- Direktur Utama: Sekitar Rp1,8 miliar per bulan.
- Wakil Direktur Utama: Sekitar Rp1,62 miliar per bulan.
- Anggota Direksi Lainnya: Sekitar Rp1,53 miliar per bulan.
Garuda Indonesia:
- Direktur Utama: Sekitar Rp1,5 miliar per bulan.
- Wakil Direktur Utama: Sekitar Rp1,35 miliar per bulan.
- Anggota Direksi Lainnya: Sekitar Rp1,275 miliar per bulan.
Jasa Marga:
- Direktur Utama: Sekitar Rp850 juta per bulan.
- Wakil Direktur Utama: Sekitar Rp765 juta per bulan.
- Anggota Direksi Lainnya: Sekitar Rp722,5 juta per bulan.
Pelindo II:
- Direktur Utama: Sekitar Rp1,75 miliar per bulan.
- Wakil Direktur Utama: Sekitar Rp1,575 miliar per bulan.
- Anggota Direksi Lainnya: Sekitar Rp1,4875 miliar per bulan.
Meski dengan gaji yang sangat besar, Yan Harahap menekankan bahwa tindakan korupsi yang masih terjadi menunjukkan adanya masalah serius dalam tata kelola BUMN di Indonesia. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok